blank
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang Joko Budiyono (tengah) saat jumpa mpers dengan wartawan, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang mengirim surat kepada Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan meminta supaya penghitungan vaksinasi  tidak digabung (aglomerasi) dengan Kabupaten Magelang.

Dampak dari aglomerasi tersebut, meskipun warga Kota Magelang yang disuntik vaksin sudah maksimal, namun levelnya masih 3. Karena, jumlah warga Kabupaten Magelang yang disuntik vaksin masih rendah.

‘’Karena itu kami  mengirimn surat kepada Pusdatin Kemenkes supaya dipisah, jangan aglomerasi,’’ kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang, Joko Budiyono, Rabu (29/9).

Pada jumpa pers di Ruang Sidang Lantai 2 Kantor Wali Kota Magelang, Joko yang juga Sekda setempat menjelaskan, jumlah penduduk Kota Magelang sebanyak 128 ribu lebih. Yang sudah suntik vaksin dosis 1 maupun dosis 2 sekitar 91,33 persen.

Selain itu, pihaknya melakukan suntik vaksin untuk warga Kabupaten Magelang yang bekerja di Kota Magelang. Seperti yang  bekerja di pertokoan, maka mereka divaksin di kota. Tujuannya melindungi warga kabupaten yang bekerja di Kota Magelang.

 

blank
Saat jumpa pers dengan wartawan di Ruang Sidang Lantai 2 Kantor Wali Kota Magelang, (Bag Prokompim,Pemkot Magelang)

‘’Melihat berbagai upaya yang sudah dilakukan sebenarnya Kota Magelang bisa masuk level 2. Saat ini belum bisa, karena masih diberlakukan aglomerasi dengan Kabupaten Magelang yang vaksinasinya masih rendah,’’ tuturnya.

Mantan Kepala Disperindag Kota Magelang itu menuturkan, penduduk Kota Magelang pada malam hari tercatat 128 ribu. Sebaliknya mulai pagi hingga sore hari, jumlahnya bisa meningkat empat kali lipat. Mereka warga Kabupaten Magelang dan sekitarnya yang mencari nafkah sehari-hari di Kota Magelang.

Terkait itu, lanjutnya, pihaknya meminta kepada Dinkes Jateng untuk menambah jumlah dosis vaksin untuk Kota Magelang. Itu untuk vaksin warga Kabupaten Magelang dan sekitarnya yang mencari nafkah di kota, sehingga cepat terjadi herd immunity.

Pelaksana tugas (PLt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Kustomo menjelaskan, SMP dan MTs negeri dan swasta yang jumlahnya 23 sudah melaksanakan pendidikan tatap muka (PTM) terbatas 50 persen. Jadual diatur kepala sekolah masing-masing.

SD dan MI yang jumlahnya 77 buah juga sudah melakukan PTM terbatas. Untuk PAUD, TK dan KB yang jumlahnya 108, 106 di antaranya juga sudah melaksanakan PTM terbatas. Kegiatan PTM dilaksanakan sejak 13 September 2021.

 

Penulis : Prokompim/Pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono