blank
Wakil Rektor III USM, Dr Supari MT membuka Pembekalan Wisuda Ke-62 Sesi 2 pada Sabtu (18/9/2021) secara daring.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Para lulusan Universitas Semarang (USM) harus percaya diri dalam berkarya. Selain itu juga pandai memanfaatkan momen.

Hal itu diungkapkan Wakil Rektor III USM, Dr Supari MT saat membuka Pembekalan Wisuda Ke-62 Sesi 2 secara daring pada Sabtu (18/9/2021).

”Saya berpesan lima hal kepada semua lulusan USM yakni kalian harus tetap percaya diri dalam berkarya, optimistis dalam belajar dan berkarya, belajar buka hati dan pikiran, serta pandai memanfaatkan momen. Selain itu terus kembangkan/cerdaskanlah antara pengetahuan, keterampilan dan sikap serta selalu melakukan evaluasi diri,” ungkapnya.

Kegiatan diikuti 445 calon wisudawan Universitas Semarang (USM). Kegiatan menghadirkan dua narasumber yaitu Muhammad Arif Surana SPsi MM CFP (IKA USM) dan Nina Hendarwati dari EDC Coordinator Program, Trainer, Coach.

Menurut Supari, menjadi mahasiswa USM merupakan chapter kisah tersendiri riwayat perjalanan hidup mahasiswa masing-masing. Pengalaman manis asam dan lain-lain hendaknya menjadi bekal untuk meraih masa depan yang baik serta bermanfaat bagi masyarakat.

Ketua UCAC USM, Khoirudin MEng mengatakan, kondisi calon wisudawan dapat dipantau dengan adanya tracer study yang dilaksanakan oleh UCAC USM.

”Dari hasil tracer study dapat diketahui track alumni yang bekerja, belum bekerja, melanjutkan studi, dan lain-lain,” ujarnya.

Narasumber 1, Muhammad Arif Surana mengatakan, cara mengetahui keterampilan kerja (employability skills) adalah dengan mencatat kegiatan (membuat skills), membuat daftar keterampilan, dan mengembangkan keterampilan.

”Untuk bisa meraih kesuksesan harus mampu berkomunikasi dengan baik, bisa berja sama tim, mampu memecahkan masalah, selalu belajar, melek teknologi, mampu merencanakan dan mengorganisasi, dan fokus diri sendiri,” tuturnya.

Adapun narasumber 2, Nina Hendarwati mengatakan, alumni USM harus mampu menelaah tantangan di era milenial. Saat ini posisi pekerjaan terbatas, kompetisi dengan senior juga ketat.

”Pekerjaan di masa depan tidak hanya tentang lulusan sarjana, tetapi tentang kemampuannya dalam bekerja. Untuk itu harus terus belajar untuk mengasah diri supaya mampu bersaing dengan yang lain,” tandasnya.

Muha