SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kasus dokter berinisial DP yang menjadi tersangka karena mencampurkan sperma ke dalam makanan istri temannya, memasuki babak baru.
Polda Jateng menyatakan, tim penyidik telah memenuhi persyaratan pemeriksaan kejiwaan tersangka dan melimpahkan berkas penyidikannya ke Kejaksaan Negeri Semarang.
Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyatakan, tersangka telah diperiksa kejiwaannya di salah satu RS di Semarang.
Dijelaskan bahwa pemeriksaan kejiwaan dokter DP dilaksanakan secara maraton selama dua minggu oleh tim dokter dari berbagai disiplin medis. Hasil keterangan medis, dokter DP positif menderita kelainan jiwa.
“Tersangka diperiksa oleh tim yang terdiri psikolog, psikiater serta beberapa dokter lain. Hasilnya, dia dinyatakan mengidap kelainan kejiwaan,” jelas Iqbal, Jumat (17/9/2021).
Disampaikan, dokter DP diketahui mengalami kelainan jiwa akibat trauma psikologis saat masih kecil. Dia hidup di lingkungan keluarga yang kurang harmonis.
“Sehingga tersangka melampiaskan melalui menonton tayangan pornografi dan memperoleh kepuasan karena itu,” tambah Iqbal.
Meski demikian, kondisi kejiwaan dokter DP tidak terlalu berdampak pada aktivitas normalnya. Tersangka dinyatakan bisa beraktivitas seperti kebanyakan orang.
“Keterangan dokter tentang kondisi kejiwaan beberapa waktu lalu diminta oleh tim kejaksaan. Dan pada Rabu (15/9) kemarin, berkas sudah kami limpahkan kembali ke Kejaksaan,” tandasnya.
Iqbal menambahkan, kasus aksi tidak senonoh dokter DP yang mencampurkan makanan ke istri temannya itu merupakan kasus unik.
Menurut keterangan penyidik Ditkrimum Polda Jateng, kasus seperti ini adalah yang pertama di Indonesia.
“Yurisprudensinya tidak ada. Rujukan dari kasus-kasus terdahulu tidak ditemukan. Jadi, kasus ini betul-betul yang pertama terjadi,” ungkapnya.
Maka dari itu, lanjut Iqbal, penyidikan kasus ini dilakukan secara cermat agar penyidik tidak salah menerapkan pasal.
Diberitakan sebelumnya, seorang dokter berinisial DP ditetapkan tersangka setelah dilaporkan oleh DW, istri temannya sesama mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di salah satu universitas di Semarang.
Pelapor bersama suami tinggal satu atap bersama DP dalam sebuah rumah kontrakan di kawasan Gajah Mungkur, Semarang.
DP dilaporkan ke Polda Jateng, setelah kepergok lewat rekaman iPad milik pelapor DW, melakukan onani dan mencampurkan spermanya ke dalam makanan milik pelapor. Di depan penyidik dia mengaku telah melakukan aksi serupa tiga kali.
Akibat perbuatannya itu, tersangka diancam Pasal 281 ayat (1) KUHP, yaitu tentang kejahatan terhadap kesopanan
Ning