blank
Mahasiswa IAIN Kudus saat melakukan pendampingan ke pelaku UMKM Bayakis 57 Pak To di Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu. foto: Ist/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pandemi Covid-19 tidak hanya membawa dampak kesehatan. Tetapi juga memukul dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di tengah kondisi itu mahasiswa KKN IAIN Kudus gencar melakukan program pendampingan pelaku UMKM.

Salah satunya seperti yang dilakukan Tim KKN Integrasi Kompetensi IAIN Kudus yang berada di Desa Garung lor, Kaliwungu, Kudus. Dalam rangka menggali potensi desa, para mahasiswa melakukan pembuatan database pelaku UMKM di desa setempat.

Ketua Tim KKN IK IAIN Kudus Eka Nur Aini mengungkapkan, selama pandemi ini, model bisnis pelaku UMKM banyak yang berubah dan bergeser ke online. Memanfaatkan teknologi informasi, pelaku UMKM didorong untuk bisa memanfaatkan platform digital marketing guna mengembangkan usahanya.

Oleh karena itu, salah satu strategi untuk membantu pelaku UMKM terus bisa eksis di masa pandemi ini adalah pembuatan database secara digital. “Oleh karena itu, kami tim KKN IAIN berusaha menggali potensi UMKM yang ada di desa. Selanjutnya, database yang ada, akan dikelola dalam sebuah aplikasi yang bisa mendukung pemasaran secara digital,”kata Eka, Jumat (17/9).

Proses penggalian potensi dan pendataan tersebut, kata Eka, dilakukan secara langsung para mahasiswa dengan mengunjungi pelaku-pelaku UMKM yang ada. Dengan menerapkan protokol kesehatan, tim KKN IAIN melakukan pendampingan secara langsung ke para pelaku UMKM.

Salah satu usaha yang didatangi adalah Bayakis 57 Pak To. Usaha kuliner jenis bakso tersebut merupakan salah satu usaha potensial yang bisa terus dikembangkan.

Maryam, pemilik Bayakis 57 Pak To ini mengungkapkan, pihaknya memiliki 21 jenis menu bakso yang ditawarkan. Saat ini, usahanya telah memiliki dua cabang dan dua karyawan.

“Saya masih ingin terus mengembangkan usaha ini berupa membuat pabrik bakso ikan. Kalau bisa berkembang, tentunya usaha ini akan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar,”kata Maryam.

Maryam mengaku cukup senang dengan pendampingan yang dilakukan para mahasiswa KKN IAIN. Dia berharap, ke depan usahanya akan semakin maju dan berkembang lebih baik.

“Saya berterima kasih atas pendampingan ini. Saran dan masukan mbak dan mas KKN ini sangat berharga untuk pengembangan usaha saya,”kata Maryam.

Maryam juga berharap, dengan adanya program database tersebut, usahanya juga akan lebih maju. Sebab, selama ini pihaknya masih mengandalkan pemasaran secara offline.

“Semoga dengan adanya database ini, usaha saya dan warga lain di Desa Garung Lor ini bisa lebih maju,”paparnya.

Tm-Ab