KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Buntut kasus bentrok anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kebumen di Gombong, sementara bisa diredam Polres Kebumen didukung 136 personel Brimob Kutoarjo, hingga Selasa (24/8) dinihari.
Setelah aksi penyerangan pada Senin (23/8) siang sekitar Pukul 12.00, malam hari situasi kota Gombong kembali memanas. Pasalnya, ratusan anggota kelompok GMBI dari luar daerah sejak petang ikut bersimpati mendatangi Gombong.
Di sisi lain, kubu PP yang personelnya lebih banyak dari berbagai daerah juga menuju Gombong. Bahkan aksi mereka berjalan kaki mulai dari barat sejak depan Hotel Grafika hingga Pasar Wonokriyo.
Namun melalui negosiasi alot dan komunikasi yang dilakukana petugas Polres Kebumen dan berkat sikap kooperatif dua ormas kepada petugas keamanan, situasi Gombong mencekam namun terkendai tanpa ada gesekan fisik.
Buntut penyerangan Sekretariat GMBI di Jalan Yos Sudarso Gombong pada Senin 23/8) siang yang disertai perusakan kantor sekretariat dan lima buah mobil itu polisi dengan cepat mengamankan 80 orang anggota PP.
Pengamanan kota Gombong pada Senin malam oleh aparat Polres Kebumen dan Brimob Kutoarjo didukung penuh Bupati Arif Sugiyanto, Dandim 0709 Letol Kav MS Prawira Negara Matondang dan Dansecata Gombong. Bahkan para pejabat itu berpatroli di kota Gombong hingga dinihari sekitar Pukul 02.00 Selasa (24/8).
Kapolda Beri Arahan
Kasus bentrokan anggota dua ormas itu juga mengundang perhatian Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi yang Selasa (24/8) pagi tiba di Mapolres Kebumen. Setelah memberikan pengarahan kepada para perwira dan bertemu dengan Forkompinda Kebumen, Kapolda tidak jadi memberi keterangan pers dan langsung meningalkan Mapolres.
Menurut Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama, pihaknya melakukan berbagai strategi untuk mengamankan kota Gombong agar bentrok dua kubu ormas tidak terulang. Apalagi malam hari setelah kejadian terinformasi dua kubu datang lagi ke Gombong.
Kapolres menjelaskan, pihaknya mengutamakan sinergi membangun komunkasi dengan dua kubu ormas itu secara intensif. Strategi kedua, dengan melakukan penyekatan dan menghindari agar dua kubu yang sama-sama membawa massa tidak bertemu fisik.
“Setelah anggota GMBI dari luar daerah datang di Gombong, selanjutnya kita lakukan penyekatan di setiap pintu masuk Gombong. Kami juga terjunkan Sabhara didukung 136 personil Brimob Kutarjo,”tandas AKBP Piter Yanottama.
Bahakan untuk menghindari bentrokan, lanjut Kapolres, massa GMBI dari arah Banjarnegara dan Purbalianga sesampai di Gombong dikawal petugas kembali melalui Sempor- Somagede dan Banjarnegara agar tidak berpapasan dengan massa PP.
Diminta Mundur
Sedangkan massa PP pun diminta mundur dari lokasi kejadian dan secara kooperatif mau melangkah mundur ke barat setelah mereka juga sampai pusat kota Gombong. Untuk mengantisipasi situasi, beberapa perbatasan Kebumen seperti di Ayah, Mirit, dan Sempor dijaga ketat sejumlah petugas.
Menyinggung arahan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, menurut Kapolers pihaknya diminta untuk tetap menerapkan penegakan hukum. Sebab insiden di Gombong tersebut merupakan kasus pidana murni.
Kapolda juga mengimbau agar masalah yang ada di antara GMBI Kebumen dan PP diselesaikan di wilayah hukum Kebumen. Anggota PP dan GMBI luar daerah tidak usah ikut campur tangan agar situasi keamanan daerah tetap kondusif.
“Kapolda juga mengingatkan saat ini sedang masa pandemi Covid-19 sehingga semua elemen masyarakat diimbau menaati protokol kesehatan dan jangan ada kerumunan,”tandas Kapolres.
Sementar itu Ketua Pemuda Panca Marga Kebumen Bambang Priyambodo yang juga tokoh asli Gombong mengapresiasi langkah aparat keamanan. Dirinya menghargai kedua kubu ormas cukup kooperatif dengan aparat keamanan sehingga bentrokan dua kubu tidak berkepanjangan.
Menurut tokoh yang juga putra pejuang RH Soenarto itu, bentrok dua anggota ormas tersebut karena masih sama-sama berjiwa muda. Namun dirinya menyesalkan dan meminta agar insiden itu tidak terulang. Sebaiknya semua ormas bisa menjalin komunikasi harmonis dan ikut mendukung keamanan di daerah.
Komper Wardopo