blank
Warga Wonosobo antri mengikuti vaksinasi massal di Gedung Sasana Adipura Kencana. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Situasi percepatan penanganan pandemi global Covid-19 di Kabupaten Wonosobo saat ini terus menunjukkan tren perbaikan signifikan.

Jumlah kasus konfirmasi positif virus Corona terus mengalami penurunan. Sementara angka kesembuhan pasien penyakit Covid-19 juga makin meningkat pesat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonosobo, Dr Jaelan Sulat, Jumat (20/8), menyebut angka perkembangan Covid-19 di daerahnya selaras dengan semangat kemerdekaan RI, yang menumbuhkan harapan dan optimisme baru.

“Tidak hanya tren penurunan jumlah kasus dan meroketnya kesembuhan yang layak disyukuri bersama. Namun semangat dan antusiasme warga untuk menjalani vaksinasi yang semakin meningkat, layak diapresiasi,” tuturnya.

Dari target vaksinasi untuk di Wonosobo, yang mencapai 688.468 orang, pemegang gelar doktor dari Universitas Gajah Mada (UGM) itu mengatakan, jumlah warga yang menerima suntik vaksin saat ini telah berada di angka 162.960 alias 23,67 persen.

“Sebanyak 105.243 warga menerima vaksinasi dosis pertama. 57.241 orang telah menjalani vaksinasi dosis kedua. 476 tenaga kasehatan yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 telah menerima vaksin dosis ketiga,” terang Jaelan.

Program vaksinasi Covid-19 massal yang digelar Pemkab Wonosobo hampir setiap hari di Sasana Adipura Kencana dengan kuota mencapai 1.000 hingga 1.500 orang per hari pun, telah berjalan sukses dan lancar.

Imunitas Diri

blank
Tim medis tengah melakukan secreening warga yang mengikuti program vaksinasi. Foto : SB/Muharno Zarka

Selain itu, masih ada pula sejumlah program vaksinasi Covid-19 yang ditangani Polres maupun Kodim 0707 Wonosobo, Jaelan mengaku, semakin optimis target sasaran vaksinasi akan dapat dicapai.

“Berita menggembirakan lain dalam upaya penanganan pandemi global Covid-19 di Wonosobo, juga datang dari rumah sakit. Baik RSUD KRT Soetjonegoro, Rumah Sakit Islam (RSI) maupun RS PKU Muhammadiyah,” katanya.

Di ketiga rumah sakit tersebut, jumlah pasien dirawat akibat terpapar Covid-19, disebutnya, terus menurun. Tenda darurat milik BPBD yang didirikan di halaman RSUD Setjonegoro untuk menampung lonjakan jumlah pasien pun saat ini telah dibongkar.

“Pun demikian dengan indikator epidemilogi ataupun indikator PPKM Mikro, peta zonasi kasus Covid-19 membaik, dengan tidak ada satupun wilayah di Wonosono yang masuk kategori zona merah,” lanjutnya.

Semua indikator positif tersebut, menurut Jaelan, selayaknya menjadi momentum semua pihak untuk terus bersemangat mengakhiri pandemi global Covid-19, dengan menguatkan benteng imunitas diri.

“Saling menjaga kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan, menjalani vaksinasi dan saling mengingatkan agar tidak lagi muncul gelombang serangan virus corona berikutnya,” ujar dia.

Dikatakan, semangat kemerdekaan yang mengusung tema besar Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, harus mendorong semua pihak untuk bergandengan tangan mencegah agar paparan Covid-19.

“Tak lagi menyerang dan melemahkan setiap sendi kehidupan. Mulai dari orang-orang terdekat, lingkungan sekitar hingga meluas ke seluruh daerah tercinta ini,” tandas mantan pegiat Wonosobo Youth Center (WYC) itu.

Muharno Zarka