blank
Lathifah (kerudung hitam) memberikan pelatihan pembuatan kue kepada santri Ponpes As-Salafiyyah, Rembang. Foto: Humas SG

REMBANG (SUARABARU.ID) Semen Gresik (SG) mendorong dan mendukung UMKM Omah Djadjan milik Lathifatun Ni’mah, wanita pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Rembang untuk berkompetisi di ajang Women Empowerment Principles (WEPs) Awards 2021.

Melalui UMKM Omah Djadjan, Lathifatun dinilai sukses dalam memberdayakan santri sebagai santripreneur, peduli gender di tempat kerja, dan aktif menyalurkan CSR dari hasil usaha kepada PKK Desa Jeruk Kecamatan Pancur serta masyarakat sekitar.

Wanita yang akrab disapa Lathifah ini menjadikan ponpes sebagai inkubator bisnis guna mencetak santripreuner unggul yang tak hanya jago mengaji dan berdakwah namun terampil  membuat kue. Dia pun mengkampanyekan inklusi gender di UMKM, karena merekrut santri laki-laki dalam usahanya.

SG selama ini selalu hadir membantu Omah Djadjan dalam dalam pendampingan sekaligus mentoring secara internal dan eksternal, terkait kualitas dan pemasaran produk semisal membantu melakukan transaksi online (e-commerce).

Kepala Unit Komunikasi dan CSR SG Dharma Sunyata menilai, Omah Djadjan layak di-support bersaing di WEPs Award karena menerapkan prinsip-prinsip mengenai women empowerment (pemberdayaan perempuan) dan kesetaraan gender.

blank
Lathifah saat menyalurkan CSR hasil usaha kepada anggota PKK Desa Jeruk Kecamatan Pancur, Rembang. Foto: Humas SG

Tak Takut Kehilangan Marwah

”Tanpa takut kehilangan marwah dan wibawa ponpes, Lathifah justru mencetak santripreneur tanpa sekat gender. Targetnya, santri memiliki softskill usai lulus dari ponpes. Luar biasa, karena dia menginspirasi orang sekitar untuk mengembangkan wirausaha yang mandiri dan berkemajuan,” kata Dharma dalam siaran persnya.

WEPs Awards merupakan ajang penganugerahan kepada pemimpin usaha dan perusahaan-perusahaan Asia Pasifik termasuk Indonesia atas kontribusi mereka dalam memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Menurut Dharma, Omah Djadjan punya standar yang disyaratkan dalam keikutsertaan  di WEPs. Selain kepemimpinan wanita, mengusung misi pemberdayaan perempuan agar memiliki keahlian, juga membawa spirit keadilan dan  kesetaraan dalam bekerja.

Seperti diketahui Lathifah mendobrak tradisi  ponpes, bukan lagi sebagai pusat belajar agama saja, tapi kawah candradimuka para enterprenuer dengan membuka bakery rumahan Omah Djadjan. Dia juga  mengentaskan santrinya dari jurang kemiskinan.

Perjuangan Lathifah bersama Omah Djadjan membuahkan hasil dengan keberhasilan memasarkan produknya di 35 toko ritel modern (Indomaret) serta puluhan pusat oleh – oleh dan Rumah BUMN Rembang.

”Luar biasa. Omah Djadjan ikut berkontribusi dalam promosi kesetaraan gender di tempat kerja, pemberdayaan perempuan dalam aktivitas bisnisnya dan sikap empati melalui aktivitas CSR,” pungkasnya.

wied

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini