blank
Pembelajaran Tata Muka (PTM) terbatas di SMPN 1 Slawi.(foto: sb/nino)

SLAWI (SUARABARU.ID) – Dengan predikat pada level 3, Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pasca penerapan PPKM. PTM dilaksanakan jenjang pendidikan PAUD, SD dan SMP hari ini Kamis, (12/8/2021).

Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 30 tahun 2021 dengan ketentuan PAUD sepertiga dari jumlah siswa, sedangkan jenjang SD, SMP dan SMA separoh dari jumlah siswa.

blank
MEMANTAU – Plt Kepala Sekolah SMPN 1 Slawi, Mujiharti memantau Pembelajaran Tatap Muka. (foto: nino moebi)

Plt Kepala Sekolah SMPN 1 Slawi, Mujiharti mengatakan, pelaksanaan PTM merujuk instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 30 tahun 2021 dengan ketentuan untuk SD dan SMP hanya 50 persen dari jumlah siswa yang berangkat.

“Kita menggunakan sistem bergantian. Senin, Rabu dan Jumat untuk Nomor absen 01-16, dan Selasa, Kamis, Sabtu untuk Nomor absen 17 sampai berikutnya. Jadi ketentuan dalam kelas itu maksimal hanya 20 siswa dan kami hanya 16 siswa,” kata Mujiharti saat ditemui di kantornya Kamis (12/8/2021).

Selain penerapan sistem bergantian Mujiharti mengatakan, prokes selalu diterapkan, kita menyiapkan masker APD dari gugus Covid-19 sekolahan. Untuk pembelajaran tiap mata pelajaran 30 menit (4 jam) dan ketentuan jam pelajaran maksimal hanya sampai jam 11.00.

“Para siswa diberi waktu istirahat hanya selama 15 menit hanya di dalam kelas. Bekal harus membawa dari rumah,” ujarnya.

Pengawasan terhadap siswa dilakukan saat siswa-siswi berangkat dan pulang ada pemantauan sert pengawalan dari petugas. “Setiap siswa berangkat sekolah tidak diperkanankan menggunakan kendaraan umum harus diantar oleh wali murid,” tutur Mujiarti.

Lebih lanjut Mujiarti menegaskan, apa bila ada siswa yang indikasi sakit dan melakukan isoman di rumah harus selalu melaporkan ke wali kelas bersangkutan. Jadi kalau siswa ada keluarganya yang terkonfirmasi Covid-19 otomatis siswa tidak berangkat ke sekolah. Dan apa bila sakit di sekolah, ada penanganan dari Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan gugus Covid-19 sekolah untuk menangani. Hal itu berlaku juga untuk para pengajar.

“Pelaksanaan PTM merupakan hasil dari angket orang tua siswa sebanyak 97 persen memilih PTM. Yang memilih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) juga kita layani. Jadi kita melayani dua opsi, PTM dan PJJ. Jumlah siswa sebanyak 800 siswa dan yang memilih angket 700 lebih,” pungkasnya.

Nino Moebi-Mul