WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Selasa siang (3/8), bertindak mengatasi kasus ‘bisa masuk tidak dapat dicopot.’
Kepala Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, menyatakan, itu kasus warga yang kesulitan mencopot cincin dari jarinya.
”Ini menjadi pengalaman baru dan unik bagi tugas sampingan personel Damkar Pemkab Wonogiri,” ujar Joko Santosa.
Ceriteranya, betapa paniknya Nurjannah (18), warga Lingkungan Kajen RT 2/RW 10, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, yang tidak dapat mencopot cincin di jari tangannya.
Ini bermula ketika Sahid, Selasa (3/8), peduli membelikan hadiah cincin emas untuk putrinya (Nurjannah), tanpa lebih dulu mengukur lingkar jarinya.
Membuat Panik
Meski ukuran lingkarnya agak sempit, Nurjannah tetap memasukkan cincin hadiah dari sang ayah itu ke jari tangannya. Ternyata, begitu dapat masuk sulit untuk mencopotnya.
Itu membuat panik Nurjannah dan orang tuanya. Sampai akhirnya meminta bantuan Damkar untuk mencopotnya, ketika jari Nurjannah berangsur membengkak dan sakit.
Personel Damkar Pemkab Wonogiri yang memberikan pertolongan pencopotan cincin ini adalah Ananda Ari Putra. Memakai alat bantu benang dan pelumas air sabun.
Begitu petugas Damar berhasil mencopot cincin itu dari jari tangan siswi Kelas III SMA tersebut, rasanya membuat plong hati Nurjannah.
Orang tuanya pun menjadi hilang paniknya dan berulangkali mengucapkan terima kasih kepada petugas Damkar.
”Tupoksi (tugas pokok fungsi) kami adalah memadamkan musibah kebakaran. Tapi saat ada warga yang meminta pertolongan di luar tupoksi, kami tak kuasa menolaknya,” tutur Joko Santosa.
Warga sering meminta Damkar untuk mengunduh sarang lebah, menangkap ular dan biawak liar yang keberadaannya membahayakan keselamatan masyarakat.
Bambang Pur