blank
Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Prof Dr Imam Taufiq MAh, dijadwalkan Kamis (29/7/2021), pukul 08.00 WIB, membuka secara virtual seminar ‘International Conference Da’wa and Communication (ICDC)’.

Ketua Panitia, Nadiatus Salama PhD menjelaskan, seminar yang diselenggarakan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo ini, mengambil tema ‘Moderate Islam: Promoting Tolerance and Harmony in the Digital Era’ (Moderasi Islam: Mengenalkan Toleransi dan Harmoni di Era Media Digital).

Menurut Nadia, konferensi dapat diakses secara online melalui Zoom Meeting Room. Kegiatan ICDC terbuka bagi semua akademisi maupun praktisi yang ada di dalam maupun luar negeri.

BACA JUGA: Gubernur Apresiasi Sentra Vaksinasi Khusus UMKM di Semarang

Seminar moderasi beragama menghadirkan beberapa pakar keilmuan yang memiliki beragam perspektif dan pendekatan. Antara lain Assoc Prof Florian Pohl dari Emory University. Prof Florian merupakan profesor di bidang agama, yang karya-karyanya banyak mengkaji tentang Islam di Indonesia.

Kemudian ada pula, Prof Robert Hefner dari Boston University, sebagai profesor antropologi dan hubungan internasional, yang juga akan menyumbangkan ide dan gagasannya dalam acara itu nanti.

Pembicara lain yakni, Dr Zainal Abidin Bagir dari Universitas Gadjah Mada, yang ahli di bidang agama, sains, ekologi, dan kebebasan beragama.

BACA JUGA: Bandara Adi Soemarmo Tambah Layanan Tes PCR untuk Calon Penumpang

”Moderasi beragama menjadi salah satu tema yang menarik dikaji di perguruan tinggi dalam segala aspek. Oleh karenanya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai Fakultas tertua di UIN Walisongo Semarang, merasa memiliki tanggung jawab serta peran penting secara akademis, dalam memberikan kontribusi pada pengembangan moderasi beragama di Indonesia,” kata Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dr H Ilyas Supena MAg, dalam keterangannya di Semarang, Rabu (28/7/2021).

Ditambahkan dia, penyelenggaraan ICDC itu tidak lepas dari rasa keprihatinan yang muncul, atas praktik agama yang masih dijumpai bertentangan dengan nilai-nilai toleransi, dan inklusivitas.

”Adanya acara ini, diharapkan bisa bermanfaat dan menambah wawasan moderasi beragama dalam kehidupan sosial masyarakat,” tandasnya.

Selain menyimak pemaparan, sharing ilmu dengan para pakar, forum dilanjutkan dengan sesi presentasi papers secara panel, oleh para presenter yang sudah mendaftar dari berbagai institusi.

Riyan