WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah 110 tukang jagal hewan di Wonosobo telah mengikuti bimbingan tehnis (Bimtek) juru sembelih halal (Juleha) yang digelar MUI dan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo.
Sekretaris MUI Wonosobo Toharotun, Rabu (30/6), mengatakan Bimtek Juleha telah dilakukan sejak tahun 2017 lalu. Pesertanya adalah juru jagal dan takmir masjid yang biasa jadi panitia Idul Adha di seluruh Wonosobo.
“Hingga kini di Wonosobo sudah ada sekitar 800 juru jagal yang sudah mengikuti Bimtek Juleha. Mereka akan menjadi personil penyembelihan hewan kurban yang dilakukan secara halal, thoyib dan ihsan,” ujar mantan pensiunan ASN di Pemkab Wonosobo.
Tahun ini, karena di masa pandemi global Covid-19, Bimtek Juleha dilakukan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes). Bimtek dilakukan tiga kali di tempat berbeda, yakni di Aula Dispaperkan dan Gedung Haji Mendolo Wonosobo.
Lakukan Pantauan
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispaperkan Wonosobo, Sidik Driyono menambahkan sebelum hari H Idul Adha petugas dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan akan melakukan pantauan terhadap kesehatan hewan yang akan disembelih saat Idul Adha.
“Saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, sejumlah mantri hewan juga akan disebar di beberapa titik untuk memeriksa kesehatan hewan dan memastikan cara penyembelihannya sudah dilakukan secara baik dan benar atau belum,” ujar dokter hewan lulusan UGM Yogyakarta itu.
Sebab, lanjut dia, cara penyembelihan hewan kurban yang dilakukan tukang jagal saat ini belum selamanya baik dan benar. Baik dari sisi kesehatan maupun syariat. Karena itu, juru sembelih hewan, perlu mendapatkan edukasi melalui Bintek Juleha.
“Bimtek Juleha digelar dalam rangka untuk memberi pemahaman dari aspek fiqhiyyah, tehnologi maupun higiene sanitasi. Sehingga daging kurban yang didapatkan warga memenuhi unsur aman, sehat, utuh dan halal (Asuh). Ke depan Bimtek Juleha akan terus digelar,” pungkas dia.
Muharno Zarka