JEPARA (SUARABARU.ID ) – Tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan penanganan Covid-19 di Jepara banyak yang kemudian tumbang terpapar virus ini. Bukan saja karena keganasan virus ini, tetapi juga karena kelelahan karena beban pelayanan kepada masyarakat yang sangat berat hinggga daya tahan tubuhnya menurun. Utamanya setelkah pasca liburan lebaran.,
Setelah sejumlah Puskesmas tenaga kesehatannya dalam jumlah besar terpapar seperti Pancur dan Welahan, kini dikabarkan Puskesmas Pakisaji, Jepara, juga mengalami hal yang sama. Bahkan jumlah tenaga kesehatan yang terkonfirmasi dan sedang menjalani isolasi mandiri jumlahnya mencapai 45 lebih orang lebih.
Dari data yang dimiliki oleh SUARABARU.ID, jumlah seluruh tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan lainnya di puskesmas ini mencapai 70 orang lebih. “Kini hanya tinggal sekitar 20 orang yang melayani. Inipun masih menunggu hasil PCR,” ujar seorang perangkat desa yang enggan disebut namanya.
Sementara Kepala Puskesmas Pakisaji dr. Anjar Ernaning Karuniawati, MM. tidak bersedia memberikan penjelasan lebih rinci tentang jumlah nakes yang terpapar. Ia meminta wartawan untuk menghubungi dan meminta informasi ke Dinkes Jepara.
Namun, dr. Anjar Ernaning Karuniawati, MM. memastikan Puskesmas Pakisaji masih memberikan pelayanan rawat jalan, rujukan rawat jalan, surat sehat untuk calon pengantin, swab, 3 T dan vaksinasi Covid-19. “Kami mohon doa restu asgar kami mampu bertahan tanpa menutup pelayanan yang masih tersisa,” pintanya.
Sementara Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp membenarkan adanya klaster Puskesmas Pakisaji. Namun demikian puskesmas tersebut tetap dibuka dengan memberikan pelayanan minimal.
Hadepe