JEPARA (SUARABARU.ID) – Keterbatasan ruang isolasi dan IGD yang ada di RSUD RA Kartini mendapatkan perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengunjungi rumah sakit tersebut menyusul adanya 6 orang yang meninggal di IGD saat mengantri ruang isolasi Covid-19. Ganjar diterima Bupati Jepara Dian Kristiandi bersama jajaran Forkopimda dan Direksi RSUD RA Kartini.
“Kami menyediakan dukungan dari provinsi berupa rumah sakit yang 30 tempat tidurnya masih kosong. Jadi itu bisa dipakai tinggal kita memperbaiki SOP nya agar nantinya pelayanan jauh lebih cepat,” ujar Ganjar Pranowo.
Namun demikian Ganjar minta dukungan masyarakat. “Jangan sepelekan maskernya, jangan dicopot dan tidak ada kerumunan. Kita ibadah di rumah dulu, tidak ada lagi pelajaran tatap muka. Tempat-tempat keramaian, event-event yang berkerumun tunda dulu semuanya,” tegasnya.
Ganjar juga mengungkapkan tenaga kesehatan di Jepara juga sudah banyak yang terpapar. “Karena itu saya memohon pada masyarakat, berikanlah dukungan utuk memutus penyebaran Covid-19. Saya tahu ini sulit dan tidak mudah,” ujarnya. Anda lihat itu, yang meninggal ngantri untuk mendapatkan ruang isolasi tadi pagi 7 orang,
Karena itu Ganjar berjanji akan mencarikan SDM SDM untuk membantu penanganan Covid-19 di Jepara. Akan kita perbaiki SOP, kita perbaiki SDM, kita carikan obat, kita lengkapi dan semua ditata tanpa dukungan masyarakat kita akan berat.
“Kami sudah bicara dengan beberapa fakultas kedokteran untuk membawa mereka yang sudah lulus dokter untuk bisa digunakan. “ Kita juga lagi berkomunikasi dengan beberapa tempat. Kepada para bupati di Jawa Tengah bagian Selatan. Wilayah itu relatif masih terkendali dengan baik. Apa mungkin bisa membantu mengurai persoalan di Jepara.
Saya kira Jepara butuh perhatian. Saya hari ini datang untuk membantu kawan-kawan, pak bupati, petugas semuanya karena mereka pasti sudah tidak tidur. “Kita akan bekerja tapi sekali lagi sekali, saya mohon dukungan masyarakat agar semua menjaga protokol kesehatan,” pinta Ganjar
Periksa sampel varian baru
Varian baru itulah yang membikin situasi seperti ini. Tetapi tapi kemudian saya menduga saja. Karena di Kudus persebarannya yang sangat cepat karena berdasarkan sampel yang diberiksa di FK UGM ditemukan varian Delta dari India.
Karena itu Ganjar minta agar pasien yang menjalani swab dan hasilnya masuk pada kriteria yang harus dilakukan pemeriksaan WAG di FK UGM Yogyakarta harus benar-benar dilakukan agar mengetahui varian apa yang membuat Jepara seperti ini.
“Maka nanti setiap kali kita mendapatkan pasien, sampelnya harus diiambil agar dilakukan tes untuk mengetahui varian apa yang saat ini berkembang di Jepara,” tegas Ganjar.
Industri Tertutup Dikeluhkan Petinggi
Ia juga menyinggung saol keluhan petinggi yang ditemui yang mengaku tidak mendapatkan informasi tentang klaster Covid-19 di pabrik yang ada diwilayahnya. “Mereka mengeluhkan ada perusahaan-perusahaan yang melanggar Covid. Karena itu bupati harus segera merespon dengan cepat. Saya juga akan membuat edaran agar perusahaan lebih disiplin dan juga memberikan informasi kepada para petinggi.
Kalau petingginya tidak mendapatkan informasi maka kemugkinan besar tidak ada yang bisa mengontrol. Kita tidak pernah tahu mereka membawa virus atau tidak. Maka nanti bupati saya minta untuk memberikan surat industri agar prokesnya ditaati. Kami dari provinsi nanti akan memberikan kepada seluruh industri yang ada di Jawa Tengah
Hadepe