blank
Kegiatan Reuni Akbar Alumni dan Diaspora bertema 'Bersama Alumni Menguatkan Unwahas Go Internasional' berlangsung secara luring dan daring. Foto: Dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sejumlah alumni Unwahas yang pernah kuliah di luar negeri dari berbagai daerah dihadirkan dalam acara Reuni Akbar Alumni dan Diaspora, Kamis (10/6/2021).

Kegiatan yang bertema ‘Bersama Alumni Menguatkan Unwahas Go Internasional’ itu diadakan oleh Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dan Keluarga Alumni Unwahas (Kawah) yang berlangsung secara luring dan daring, dan dihadiri ribuan alumni.

Dalam kegiatan menghadirkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, alumni, Keaswajaan dan Diaspora Unwahas, Dr Nur Cholid, Rektor Unwahas Prof Mudzakir Ali, Sekjend DPP Kawah, M. Ali Maksum, dan Ketua DPD Kawah Provinsi Jawa Tengah, Joko Susanto.

Hadir pula secara daring, Prof. Dr. H. Noor Achmad, MA, yang merupakan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat. Kemudian alumni Unwahas dari Thailnd, Sufeeya Musor, dua alumni yang pernah study lanjut di China, Nur Widiyanto dan bekerja di Malaysia Bayu Irawan.

Rektor Unwahas, Prof Mudzakir Ali, mengatakan, alumni Unwahas yang tergabung pada Kawah total ada 14 ribuan alumnus. Selain tersebar di berbagai penjuru Indonesia, juga ada dari Tailand, Malaysia, China, Irak, Afganistan dan lainnya.

Pada kesempatan tersebut dirinya menyampaikan perlunya peran alumni, baik yang didalam kampus dan luar kampus, sehingga reuni akbar itu betul-betul mampu menumbuhkan sinergitas antar alumni dan Unwahas.

“Banyak peran alumni dalam rangka peningkatan dan pengembangan, kehebatan Unwahas. Bahkan peran alumni sudah banyak sekali. Paling tidak, alumni memiliki lima peran, diantaranya memberikan masukan dan program nyata bagi kemajuan Unwahas. Alumni juga memiliki peran membangun opini publik untuk membangun nama baik dan membangun citra baik di mata publik,” ungkapnya.

“Jadi tergantung keadaan dan penampilan para alumninya. Peran alumni harus optimal agar citra Unwahas senantiasa positif,” kata Prof Mudzakir.

Selanjutnya alumni menjadi relasi penting dalam memperluas jaringan Unwahas. Sehingga alumni harus membangun relasi kuat diluar dan di dalam kampus. Menurutnya, alumni menjadi sumber informasi dunia kerja.

“Maka perlu menjalin hubungan baik dengan dunia kerja dan dunia usaha, apalagi dikala pandemi seperti ini. Dengan begitu bisa berdaya guna di masyarakat. Alumni juga inspirasi bagi mahasiswa yang masih kuliah di perguruan tinggi ini. Maka jaringan alumni harus dimaksimalkan dan kami akan selalu fasilitasi pertemuan-pertemuan alumni,” jelasnya.

Sementara itu Prof Noor Achmad menyampaikan, Unwahas merupakan universitas yang hidup dan terus memantau perkembangan alumni, khususnya melalui treser study.

Ketua Umum Yayasan Wahid Hasyim itu juga menyampaikan, bahwa pihaknya perlu tahu peran alumni di masyarakat, apalagi dengan adanya perubahan yang ada dan begitu beragam. Sehingga pihaknya ingin tahu kompetensi dan keilmuan. Baik kompetensinya didalam dunia kerja maupun di luar.

“Dengan begitu kita akan tahu persis perkembangan alumni. Ini juga bisa dijadikan ajang evaluasi. Pertemuan ini juga harus diadakan periodik. Bagaimanapun peran alumni menjadi sangat penting, jadi perlu ada evaluasi agar kampus, alumni dan dunia kerja bisa lebih mudah diketahui,” tandas dia.

Menurutnya, Unwahas merupakan kampus yang berintelektual dan berkarakter. Dengan karakter Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja, perannya menjadi penting, karena membedakan dengan alumni lainnya.

Dikatakan, kekuatan Aswaja juga akan menjadi kekuatan ideologi di dunia. Ia berpesan bahwa Unwahas juga bertanggungjawab terhadap alumninya. Kemudian Kawah bertanggungjawab terhadap anggotanya.

“Jangan sampai kita abaikan alumni. Kita tetap harus menjadi keluarga besar Unwahas hingga kapanpun. Termasuk ada alumni yang meninggal kita harus turut doakan. Kalau ada alumni mendapat kejayaan, tentunya kejayaan kita juga,” pesannya.

Ning