JEPARA (SUARABARU.ID) – Klaster penyebaran Covid-19 di Jepara semakin meluas. Setelah puluhan karyawan sebuah pabrik garmen di Mayong terkonfirmnasi Covid-19 yang jumlahnya dikatakan mendekati 100 orang, kini menyusul sejumlah tenaga media di Puskesmas Pancur juga terpapar Covid-19..
Disamping itu sejumlah staf kantor Badan Pertanahan Nasional Jepara juga terkonfirmasi positif dari hasil pemeriksaan PCR maupun Rapid Test. Saat hal ini dikonfirmasikan dengan kantor BPN Jepara dibenarkan bahwa telah ditemukan karyawan yang terkonfirmasi Covid-19.
“Tiga orang dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan px PCR dan sebanyak 23 orang dinyatakan reaktif saat dilakukan Rapid Test. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan inisiatif sendiri,” ujar Mawi Suryawan, Tata Usaha Kantor BPN Jepara saat ditemui dikantornya,
“Begitu mendapatkan hasil pemeriksaan Rapid Test, atas perintah pimpinan kami langsung melakukan koordinasi dengan Puskesmas Jepara untuk penanganan lebih lanjut. Rencananya besuk Rabu akan dilakukan pengambilan sampel spesimen swab,” ujar Mawi Suryawan.
Sementara staf yang telah dinyatakan positif baik hasil pemeriksaan PCR maupin rapid test kini sedang menjalani isolasi mandiri. “Kami ingin memastikan bahwa pelayanan di BPN dapat berjalan sesuai dengan standar protokol kesehatan,” ujar Mawi Suryawan. Karena itu kami mohon maaf, walaupun pelayanan tetap dibuka tetapi diterapkan prokes secara ketat,
Sementara sumber SUARABARU.ID mengungkapkan jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Pancur yang terkonfirmasi Covid-19 terdiri dari dokter umum, dokter gigi, perawat gigi, bidan dan perawat lainnya. Karena sejumlah tenaga kesehatan menjalani isman maka dilakukan pengaturan jam pelayanan.
Jadikan kebiasaan
Banyaknya ASN yang terkonfirmasi Covid-19 mendapatkan tanggapan dari pegiat budaya dan sejarah Jepara Drs Ingga Tejo Suroto. ” Ini harus menjadi pelajaran bersama, kendati telah divaksin ancaman virus itu tetap ada dan tidak membuat seseorang itu kebal,” ujarnmya saat diminta tanggapannya oleh SUARABARU.ID.
Karena itu kepada segenap lapisan masyarakat termasuk ASN diminta untuk belajar dari kasus tersebut. ” Walaupun telah divaksin, kitaa harus tetap menjalankan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan,. hindari kerumunan dan kontak langsung serta kurangi mobilitas yang tidak perlu,” ujar Ingga Tejo Suroto. Ini harus menjadi kebiasaan baru kita disamping tetap memperhatikan daya tahan tubuh kita, tambahnya.
Hadepe