blank

TEGAL (SUARABARU ID)  – Warung Tegal legendaris Pi’an yang berdiri sejak 1926 masih tetap bertahan dan hingga saat ini warung yang khas dengan menu makanan nasi lengko dikelola generasi ketiga kakak beradik Budi Santoso (47) dan Budi Raharjo (45).

blank
GENERASI KETIGA – Warung Pi’an saat ini dikelola oleh generasi ke tiga, Budi Santoso dan Budi Raharjo. (foto: nino moebi)

Budi Santoso yang merupakan putra sulung Pi’an menceritakan, warung legendaris dengan sebutan Raja Lengko awal berdiri pada 1926 oleh orang tua Pi’an yakni Nurachman berlokasi di Jalan Kolonel Sudiarto tepatnya sekira 30 Meter Utara setasiun kereta api Kota Tegal.

blank
ANDALAN – Menu andalan warung Pi’an adalah nasi lengko. (foto: nino moebi)

Budi Santoso mengisahkan, sejak warung berdiri 1926 belum ada namanya, saat itu Bapak Pi’an masih membantu orang tuanya Nurachman. Setelah 1950 nama warung Pi’an baru terpasang.

Nurachman meninggal Tahun 1979, warung  dikelola oleh generasi kedua Pi’an. Dan Pi’an meninggal pada 2015 di usia 85 Tahun.

Hingga saat ini warung Pi’an diteruskan oleh generasi ketiga kakak beradik Budi Santoso dan Budi Raharjo dengan mempertahankan nasi lengko yang menjadi menu andalan.

Warung Pi’an tiap hari buka mulai pukul 06.00 hingga 16.00 saat ini menempati ruko Dwika Jalan Kolonel Sudiarto Kota Tegal, 100 Meter dari tempat sebelumnya.

Selain nasi lengko yang merupakan menu andalan, berkomposisi, nasi putih, di atasnya diberi racikan tahu goreng, racikan ketimun, kecambah lalu disiram dengan bumbu kacang dan kecap, di atasnya ditabur bawang goreng dan kerupuk mie

Selain nasi lengko warung Pi’an juga menyediakan makanan khas Pi’an seperti, sate kambing muda, gulai kambing, sop ayam, ayam bakar dan nasi campur.

“Untuk minuman warung Pi’an menyajikan  teh dengan racikan khusus dari teh gopek. Teh tersebut khusus hanya ada di warung Pi’an karena memang langsung dari pabrik.
Kita juga menyediakan pisang goreng sebagai makanan cemilan khas Pi’an,” ungkap Budi Santoso.

Warung Pi’an sebelumnya menempati
di Kol Sudiarto tanah Eigendom dari sejak 1926 hingga 2020. Sekira April 2020 warung pindah ke lokasi ruko Dwika di Jalan Sudiarto sekira 200 meter dari tempat sebelumnya karena tanah tergusur oleh PT KAI dan Pemkot Tegal.

Nino Moebi