KUDUS (SUARABARU.ID) – DPRD Kabupaten Kudus memutuskan membatalkan semua agenda kunjungan kerja maupun workshop luar daerah bagi seluruh anggotanya. Para legislator tersebut akan fokus membantu Pemkab Kudus dalam penanganan Covid-19 yang saat ini melonjak tajam.
Pembatalan semua agenda kunker dan workshop tersebut diputuskan dalam rapat koordinasi internal DPRD Kudus yang digelar Senin (30/5).
“Semua agenda kunker pada bulan Juni ini kami tunda dan semua anggota akan ikut fokus membantu percepatan penanganan Covid-19,”kata Ketua DPRD Kudus Masan.
Menurut Masan, semua anggota dewan saat ini akan intensif untuk turun langsung ke lapangan melaksanakan fungsi pengawasan terhadap tugas Pemkab dalam menangani Covid-19.
Para anggota dewan akan diterjunkan untuk melakukan edukasi dan monitoring upaya pencegahan penularan Covid-19.
Berdasarkan hasil rakor, kata Masan, ada beberapa langkah strategis yang akan dijalankan anggota dewan diantaranya terjun langsung ke pasar-pasar tradisional untuk memantau pelaksanaan protokol kesehatan oleh para pedagang.
Dari 45 anggota dewan yang ada, akan dibagi menjadi empat tim yang diterjunkan secara merata di beberapa pasar tradisional.
“Mulai Selasa (31/5) hingga beberapa hari ke depan, kami akan terjun langsung ke lapangan memantau prokes di berbagai pasar. Mulai dari pasar Bitingan, kami akan lakukan pemantauan saat dini hari,”ujarnya.
Di pasar-pasar tradisional tersebut, kata Masan, para anggota dewan akan ikut melakukan edukasi pada pedagang dan pengunjung untuk bisa menerapkan protokol kesehatan saat beraktifitas.
“Kami juga menyiapkan ribuan masker yang akan dibagikan ke pedagang dan pengunjung pasar,”tukasnya.
Tak hanya pasar tradisional, kata Masan, edukasi juga akan menyasar toko modern seperti minimarket dan mall. Dalam kegiatan ini, para anggota dewan juga berkoordinasi dengan Dishub dan Satpol PP sehingga jika ada pelanggaran bisa segera melakukan penindakan.
Selain pantauan pasar, menurut Masan, pihaknya juga akan bersilaturahmi dengan Kemenag, MUI, PCNU dan PD Muhammadiyah terkait penerapan protokol kesehatan saat beribadah.
“Persoalan prokes saat peribadatan di masjid juga akan menjadi perhatian serius karena saat ini sudah banyak jamaah di banyak masjid yang mulai mengabaikannya,”tandasnya.
Tm-Ab