blank
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (USM) saat memberikan sosialisasi kepada kelompok tani Dewi Sri dan Baladewa, di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Foto: Dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (USM) memberikan sosialisasi kepada kelompok tani Dewi Sri dan Baladewa, di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Senin (31/5/2021).

Sosialisasi diberikan langsung oleh Dosen Fakultas Teknologi Pertanian, yakni Ir. Dewi Larasati, MSi, dan Aldila Sagitaning Putri, S. Si, M.Sc. yang melibatkan dua mahasiswa jururan teknologi hasil pertanian, yaitu Bella Juniar Praptia dan Amal.

Menurut Dewi Larasati, kelompok tani Dewi Sri dan Baladewa ini diberikan pelatihan tentang penanganan pascapanen buah pisang, pembuatan tepung pisang, dan pembuatan dodol pisang, guna meningkatkan pengetahuan tentang penanganan pascapanen pisang dan pengolahannya.

“Sosialisasi penanganan pascapanen pisang diberikan kepada kelompok tani Dewi Sri dan kelompok tani Baladewa, karena dalam melakukan penanganan pascapanen pisang yang mereka lakukan masih sederhana, sehingga perlu adanya pengetahuan tentang penanganan pascapanen pisang mulai dari pemanenan, pengumpulan dan pemotongan. Selain itu juga dalam penyortiran dan penggolongan, pencucian, pengeringan, pengemasan hingga penyimpanan atau langsung pendistribusian, sehingga kualitas pisang dapat dipertahankan sampai ke konsumen,” ungkap Dewi.

Untuk menambah wawasan anggota kelompok tani di Kecamatan Semarang Barat, disosialisasikan pula bahwa pisang juga bisa dibuat menjadi tepung pisang yang dapat diolah berbagai macam olahan, misalnya kue kering dan brownies dari tepung pisang.

“Sedang deversifikasi olahan pisang lainnya adalah membuat dodol pisang, karena selama ini pisang selain dikonsumsi dalam keadaan segar, pisang hanya diolah menjadi pisang rebus dan pisang goreng,” tambahnya.

Dengan adanya tambahan pengetahuan cara pembuatan dodol pisang, maka mereka dapat memanfaatkan pisang yang sudah matang menjadi dodol dan bisa dijual dalam bentuk lain.

Dalam sosialisasi tersebut juga diikuti anggota TNI dan petani penggarap dari dua kelompok tani Dewi Sri dan kelompok tani Baladewa yang berjumlah 12 orang, dan didampingi ketua kelompok tani masing-masing.

Terlihat peserta sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi, karena mereka belum pernah mendapatkan sosialisasi semacam ini, terutama pada waktu praktek pembuatan dodol atau jenang pisang.

Sementara itu ketua kelompok tani Baladewa, Sumarji mengaku sangat senang dengan kegiatan ini. Dirinya meminta agar kegiatan serupa bisa dilaksanakan lagi dengan materi yang berbeda, dan bisa melibatkan ibu-ibu.

“Kami senang dan tertarik atas materi pelatihan ini, kedepan kami ingin para ibu-ibu bisa dilibatkan dalam pelatihan seperti ini,” ucapnya.

Ning

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini