blank
RSUD Tidar, Kota Magelang, (Bag Prokompim, Pekot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID)  – Memasuki usia 89 tahun pada 25 Mei 2021, RSUD Tidar Kota Magelang menuju rumah sakit cerdas (smart hospital). Di mana pelayanannya banyak menggunakan teknologi.

Disamping itu, kata Direktur RSUD Tidar dr Adi Pramono Sp OG (K), rumah sakit tipe B tersebut bertekad terus menjadi rumah sakit terbaik dan terlengkap di Magelang, bahkan di wilayah eks Karesidenan Kedu. Rumah sakit ini juga terus berbenah dan menambah  dokter ahli/konsultan.

‘’Setiap tahun istimewa, termasuk momen hari ulang tahun di tahun 2021.Yang jelas target kami smart hospital dengan memanfaatkan teknologi canggih, semua komputerisasi dan paperless,’’ tuturnya kemarin.

Saat ini pihaknya sudah mulai mengarah ke digitalisasi pelayanan. Perlahan segenap jajaran dari dokter hingga perawat serta pasien diedukasi untuk familiar memanfaatkan teknologi informasi.

‘’Rekam medis pasien sekarang sudah terekam di komputer. Tinggal ketik nama pasien sudah terdata semua. Antrean juga tak perlu menunggu lama di rumah sakit, karena sudah melalui android. Pasien daftar jauh hari sebelumnya, sehingga di rumah sakit tinggal dilayani saja,’’ katanya.

Namun, lanjutnya, dalam pelaksanaanya tidak selalu mulus. Tidak sedikit muncul kendala, terutama bagi mereka yang masih gaptek (gagap teknologi red). Tak hanya pasien yang gaptek, tapi juga dokter dan jajarannya.

‘’Tidak masalah, kami masih bisa mengedukasi dan mengarahkan pasien yang gaptek tersebut. Bagi dokter yang masih gaptek bisa dibantu asistennya, sehingga tetap bisa melayani pasien dengan baik. Menurut saya, teknologi ini memudahkan kita dan juga efisien,’’ terangnya.

Adi menerangkan, pihaknya terus menambah jumlah dokter ahli/konsultan di berbagai bidang keahlian. Saat ini sudah ada dokter ahli/konsultan ontologi dan endokrin.

‘’Terbaru konsultan ginjal dan hipertensi. Yakni dr Muchamad Nur Aziz yang juga Wali Kota Magelang. Terdekat akan gabung konsultan digestif, mungkin bulan depan. Sehingga, ada empat dokter ahli dan konsultan di RSUD Tidar. Ke depan akan terus kita tambah,’’ tuturnya.

Terkait penanganan Covid-19, Adi menjelaskan, sejauh ini pihaknya masih terus berjuang menangani pandemi Covid-19. Hampir semua anggaran terkena refocusing untuk penanganan Covid-19 tersebut.

‘’Saat ini kita menangani sekitar 36 pasien Covid-19. Setelah Lebaran ini, kasusnya relatif landai dibanding daerah lain yang meningkat. Kita siapkan 107 tempat tidur untuk pasien Covid-19, tapi yang terpakai sekitar 20 persen saja. Saya harap kasusnya tidak meningkat, bahkan terus turun,’’ ungkapnya.

 

Penulis : prokompim/pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono