JEPARA (SUARABARU.ID) – Setelah bertahan lebih 2 tahun tanpa angka kematian, Jumat (28/5-2021) malam Karimunjawa pecah telur. Sebab C, 70 tahun seorang pasien warga Desa Karimunjawa meninggal dunia dengan status terkonfirmasi Covid-19.
Pasien yang sebelumnya dirawat di dua rumah sakit di Jepara selama kurang lebih 10 hari tersebut, direncanakan dimakamkan pagi ini di pemakaman Dukuh Bugel Desa Mulyoharjo dengan standar pemulasaraan Covid-19.
Sementara dari data yang dirilis oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jepara pada portal resminya tanggal 29 Mei 2021 tercatat 489 orang warga Jepara meninggal karena Covid-19. Jika ditambah dengan kasus kematian Karimunjawa menjadi 49 orang meninggal dunia.
Warga Jepara yang meninggal tersebar di 15 Kecamatan dengan rincian di Kecamatan Jepara 76 orang, Bangsri 42 orang, Tahunan 43 orang, Mlonggo 46 orang Pecangaan 43 orang, dan Kecamatan Mayong 30 orang.
Sedangkan di Nalumsari tercatat 26 orang meninggal karena Covid-19 , Kedung 27 orang, Keling 23 orang, Welahan 33 orang Batealit 26 orang, Kembang 19 orang, Pakis Aji 15 orang Kalinyamatan 26 orang. Donorojo 14 dan Karimunjawa 1 orang.
Terhadap temuan kasus tersebut menurut Jubir Penanganan Covid-19 Mul Ali telah dilakukan pelacakan kontak erat terhadap 8 orang dan 50 orang tes antigen masal di pasar Karimun jawa. Hasilnya semuanya negatif.
Meninggalnya satu orang warga Karimunjawa diharapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat Karimunjawa untuk mengedepankan protokol kesehatan. Apalagi kawasan tersebut adalah daerah tujuan wisata potensial.
“Protokol kesehatan dan pengelolaan Karimunjawa sebagai daerah wisata harus terus ditingkatkan dan dipastikan berjalan dengan baik dan ditaati bersama,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19
Hadepe-ua