blank
Karena antusiasme atlet bola tangan Jateng untuk melakukan sentralisasi latihan, maka Pengprov ABTI memulai lebih dulu TC bagi atletnya, mendahului jadwal resmi dari KONI Jateng, untuk pemusatan latihan jelang PON Papua. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Subroto, mengapreasi inisiasi Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI), yang sudah memulai jadwal TC. Dia berharap, dengan TC lebih awal akan membuat persiapan tim lebih maksimal saat berlaga di PON Papua, pada Oktober mendatang.

Diungkapkan Subroto, meski KONI Jateng baru memulai program TC menghadapi PON Papua pada Juli mendatang, namun tim bola tangan Jateng sudah memulai TC pada Juni, atau maju satu bulan. Semua fasilitas akomodasi, transportasi atlet dan pelatih, ditanggung secara mandiri oleh Pengprov ABTI Jateng.

”Semoga pembinaan dan prestasi bola tangan Jateng bisa menjadi pendulum bagi prestasi bola tangan Nasional. Apalagi banyak atlet kita yang memperkuat Pelatnas SEA Games Vietnam. Syukur-syukur pemain handball Timnas SEA Games dari Jateng semua,” kata Subroto, saat meresmikan Pelatda Sentralisasi Tim Bola Tangan Jateng PON XX/Papua di Semarang, baru-baru ini.

BACA JUGA: Tim Direktorat SMK dan Staf Kepresidenan Monitoring dan Evaluasi SMK NU 01 Kendal

Acara peresmian sentralisasi bola tangan kemarin terasa istimewa, karena bukan hanya dihadiri pengurus teras KONI, pelatih dan pembina, namun orang tua atlet pelatda pun dihadirkan.

Pada kesempatan itu, Subroto mengingatkan, agar atlet bisa menjaga diri khususnya pada penerapan protokol kesehatan selama TC, meskipun sudah divaksin covid-19.

”Saya ingatkan untuk disiplin dalam protokol kesehatan. Satu dua orang kena, bisa melumpuhkan semua,” ujar mantan Ketua Umum Federasi Hoki Indonesia Jateng itu.

BACA JUGA: Harga Kebutuhan Pokok di Purwokerto Kembali Normal Usai Lebaran

Di bagian lain, Kabid Binpres KONI, Mugiyo Hartono juga menyampaikan apresiasi terhadap ABTI, yang mengawali TC PON. KONI pun, komitmen untuk memasilitasi semua keperluan TC PON bola tangan pada Juli mendatang, sama seperti cabang lainnya.

”Bola tangan kan olahraga tim, jadi semua atlet yang berjumlah 28 atlet akan difasilitasi KONI,” tandas dosen FIK Unnes itu.

Menurut Mugi, panggilan akrabnya, KONI diprediksi akan memberangkatkan 450 atlet, ditambah pelatih dan ofisial, yang keseluruhan ditaksir 800 orang. Kontingen Jateng menjadi kontingen terbesar keempat setelah DKI Jakarta, Jatim dan Jabar.

BACA JUGA: 60 Produsen Data dari Berbagai Instansi Komit Memperkuat Penyelenggaraan ‘Satu Data Indonesia’

Sementara itu, Ketua Umum ABTI Jateng Joko Pranawa Adi mengungkapkan, adanya program TC mandiri ini, untuk menampung keinginan pemain. Dia merasakan semangat para atlet handball tergolong tinggi.

”Kami merasa senang, artinya motivasi anak-anak untuk merebut medali emas di PON sangat kuat. Kami memang membidik emas di PON Papua nanti,” tegasnya.

Terkait kehadiran orang tua atlet, Joko menyebut sengaja didatangkan untuk memberikan doa, agar selama menjalani TC PON, pemain diberi kemudahan, kesehatan dan mampu meraih prestasi yang didambakan.

”Tanpa orang tua atlet, kami pengurus, pelatih dan atlet tidak ada artinya apa-apa. Kami butuh doa restu mereka,” pungkasnya.

Riyan