Pondok Pesantren Al-Mansoer Kalipucang yang didirikan oleh KH. Faqih Mansur Putra Mbah Mansur.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Mungkin tidak banyak yang tahu peran para Ulama Jepara yang ikut terlibat dalam membidani kelahiran Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926. Dari beberapa dokumen yang beredar, seringkali nama Kiai Majid Menganti (dimakamkan di Desa Menganti) dan Kiai Mansur bin Abdurrahman Kalipucang (dimakamkan di Desa Kalipucang) disebut-sebut sebagai salah satu muassis NU.

Ketua Tanfizdiyah PCNU Jepara, KH. Charis Rohman bersama cucu Mbah Kiai Mansur Kalipucang, H. Ali Muhtarom. (Foto: Hisyam).

Bahkan peninggalan Kiai Majid dan Kiai Mansur masih bisa disaksikan hingga hari ini. Jika Kiai Majid setiap 12 Muharram diperingati sebagai Haul beliau, Kiai Mansur meninggalkan sebuah kitab yang berjudul Risalah ‘Nahjatus Salikin’ berbahasa Arab Jawa pegon. Jika Kiai Majid dikenal sebagai pendiri Masjid Jami Menganti, Kiai Mansur meninggalkan warisan dengan menyebarkan Thoriqoh Qodiriyah Kholidiyah Mujaddadiyah di wilayah Kalipucang dan sekitarnya.

Kiai Majid Menganti

Cerita tutur yang beredar di tengah masyarakat, bahwa Kiai Majid merupakan salah satu jaringan Ulama Nusantara bersama teman sejawatnya seperti Mbah Hasyim Asy’ari ketika sama-sama nyantri di Makkah, sudah sangat masyhur. Bahkan saat berguru kepada para Masyayikh Jawa, diantaranya: Syaikh Nawawi Bin Umar Al-Jawi, Syaikh Mahfuzh At-Turmusy, Syaikh Abdul Karim Al-Bantani, Syaikh Ahmad Nahrowi Muhtarom Al-Jawi sering diceritakan turun temurun.

Kiai Majid juga tercatat sebagai salah satu laskar di pertempuran 10 November Surabaya. “Mbah Hasyim memberi isyarat supaya menunda pertempuran. Konon, banyak kiai-kiai yang berkisah, perang ditunda karena menunggu laskar milisi dari Jepara dan Cirebon. Yang hizib-hizibnya (kumpulan do’a/zdkir) terkenal bisa merontokkan pesawat-pesawat tempur Inggris”, ujar Murtadho Hadi, seperti dikutip dari nujepara.or.id.

Kiai Mansur bin Abdurrahman Kalipucang

Berbeda dengan Kiai Majid Menganti, catatan sejarah Kiai Mansur Kalipucang yang disebut ikut berperan dalam proses kelahiran NU tahun 1926 masih tersimpan rapi di ‘Rumah Arsip’, Gresik Jawa Timur. Menurut catatan, Kiai Mansur hidup sezaman serta menjalin persahabatan dengan KH. R. Asnawi Kudus, Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab Hasbullah, Kiai Hasbullah Balekambang, dan Kiai Dalhar Watucongol.

“Saat ini kami dan tim sedang melakukan penelusuran terkait keterlibatan Mbah Mansur Kalipucang dalam proses lahirnya NU. Terutama di Rumah Arsip, Gresik”, ujar Ali Muhtarom, salah satu cucu Mbah Mansur Kalipucang di kediaman pribadinya Senin, (7/4/2025).

Seperti diketahui “Rumah Arsip” di Gresik merupakan sebuah tempat penyimpanan dokumen-dokumen penting sejarah Nahdlatul Ulama (NU), khususnya yang berkaitan dengan pendirian dan perkembangan organisasi tersebut. Rumah Arsip ini terletak di Jalan Nyai Ageng Arem-Arem, Kota Gresik. 

Bukan hanya di Rumah Arsip Gresik, masih menurut Ali Muhtarom rencananya tim penelusuran sejarah Mbah Mansur juga akan mengunjungi perpustakaan PBNU, Perpustakaan Nasional (Perpusnas, corner PBNU), perpustakaan UGM serta perpustakaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

“Alhamdulillah PCNU Kabupaten Jepara menyambut baik rencana kami. Melalui Ketua Tanfizdiyah PCNU Jepara (KH. Charis Rohman) kami berkoordinasi dengan beliau, kemudian memberi mandat kepada Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTNNU) Jepara untuk bergabung besama tim”, lanjut pria yang berprofesi sebagai Hakim tindak pidana korupsi (tipikor).

Lebih jauh Ali Muhtarom mengatakan, proses saat ini tim masih melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng. Untuk meminta rekomendasi bahwa timnya benar-benar sedang melakukan penelitian sejarah pendiri NU dari Jepara.

“Dalam waktu dekat ini kami akan audiensi dengan Ketua Tanfizdiyah PWNU Jateng. Pekerjaan ini (penelusuran sejarah Mbah Mansur) bukan semata-mata untuk kepentingan keluarga besar kami. Tapi kami dedikasikan untuk khazanah keilmuan, terutama yang berkaitan dengan sejarah NU di Jepara”, pungkas Ali Muhtarom.

ua