blank
Grup rock Power slaves asal Semarang akan tampil memeriahkan peringatan HUT Kota Semarang. Foto: Ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – grup rock asal Semarang Power Slaves akan tampil dalam rangkaian memeriahkan hari jadi ke-474 tahun Kota Semarang. Manajer Powerslaves, Indra Budi, mengatakan, perayaan hari jadi Kota Semarang ini juga bertepatan dengan 30 tahun eksistensi Powerslaves di industri musik Indonesia.

“Konser ini ditayangkan di kanal YouTube Pemkot Semarang pada Minggu, (23/5) pukul 15.30 WIB,” kata Indra.

Powerslaves sendiri terbentuk pada 1991 dengan formasi awal Heydi Ibrahim (vokal), Anwar Fatahillah (bass), Vidi Widi (drum), Bambang Kolem (gitar), Bambang Randy (gitar) dan Wiwiex Soedarno (kibor),

“Tiga dekade. Ini tentu bukan waktu sebentar dalam perjalanan karier sebuah band. Powerslaves menjadi salah satu contoh band yang paling tahan banting dan mampu melewati berbagai momen kebahagian dan kesedihan,” katanya, Kamis (20/5/2021).

Menurut Indra, eksistensi Powerslaves selama ini mengajarkan arti kebersamaan, saling menghargai dan kerja keras kepada para pelaku musik rock di Tanah Air. Itulah kunci yang membuat band ini bisa bertahan.

“Powerslaves juga termasuk satu dari sedikit band yang amat memahami karya sebagai hakekat seni sebuah eksistensi. Karena itu, mereka selalu menyeimbangkan porsi penampilan panggung dengan jumlah lagu yang dirilisnya,” katanya.

Selama lebih dari dua dekade terjun di industri musik Indonesia, band ini sangat produktif. “Metal Kecil” (1994), “Metal Kartun” (1996), “Kereta Rock N’ Roll” (1998), “Powerslaves” (2001), “Ga’ Bakal Mati !!!” (2004), “Jangan Kau Mati” (EP, 2010), “100% Rock N Roll”, (2012), “Rock Kebangsaan” (EP, 2013), dan “Pandemic” (EP, 2020) adalah barisan katalog yang telah menjejali rak musik mereka.

Ini belum termasuk deretan single yang mereka rilis baik dalam format digital maupun fisik (CD). Antara lain, “Impian”  (1994), “Sisa” (1996), “Bayang” (1998), “Malam Ini” (1998), “Pulang” dan “Jika Kau Mengerti” (2001), “Kau dan Aku” (2002), “Batere” (2004) dan  “Bismillah” (2005), “Jangan Kau Mati” (2010), “Indonesia” (2011), “Slavers Indonesia” (2011), “100 % Rock N Roll” dan “Kutunggu” ( 2012 ).

Lalu ada “Jangan Kau Mati” (Re-arranged) (2014), “Sudah Jangan” (2016), “Terus Melangkah” (2017), “Jiwa Ksatria Mahesa Jenar” – Anthem for PSIS Semarang (2018), “Kau dan Aku” (New version) (2019), “Hanya Kamu” (Re-recorded) (2020), “Stare At Me” (2020), “Impian” (Re-recorded) (2020), “Find Our Love Again” (Re-recorded) (2020), dan “You Got Me” (“Bayang” demo version – Re-recorded) (2021).

Kini, dengan formasi Heydi Ibrahim, Anwar Fatahillah, Wiwiex Soedarno, Agung Yudha, dan dibantu dua gitaris Ambang Christ dan Robbie Rahman, Powerslaves kembali membuktikan kepada para penggemarnya bahwa di usia yang telah menginjak kepala tiga, mereka akan selalu ada untuk para penggemar musik Tanah Air.

Hery Priyono