YOGYAKARTA (SUARABARU.D) – Anggota DPRD Jateng meminta Bank Jateng untuk meningkatkan capaian kinerja dan pengembangan usaha ke depan, salah satunya dengan membidik pangsa pasar milenial.
Hal tersebut disampaikan Komisi C DPRD Jateng saat membahas kinerja keuangan dengan jajaran manajemen Bank Jateng Cabang Yogyakarta, Kamis (20/5/2021). Komisi C sendiri sangat mengapresiasi kinerja keuangan bank plat merah tersebut.
Salah satu prestasi kinerja Bank Jateng Cabang Yogyakarta yang diapresiasi dewan adalah capaian total jumlah aset keuangan yang dicapai hingga bulan April 2021 sekitar Rp 490,25 miliar. Pimpinan Bank Jateng Cabang Yogyakarta, Adhi Soebroto, didampingi Direktur Bisnis Ritel & Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, mengatakan, capaian total aset keuangan tersebut lebih tinggi dari target yakni Rp 371,27 miliar atau tercapai 132%.
“Jumlah penghimpunan dana, total kredit, dan laba usaha mendorong naiknya jumlah aset keuangan tersebut,” katanya.
Tercatat hingga April 2021, jumlah penghimpunan dana Rp 479,79 miliar atau 284,55% dari target. Untuk total kredit, jumlahnya mencapai Rp 362 miliar atau 101% dan laba usaha Rp 3,21 miliar atau 147,43% dari target.
“Sedangkan angka non performing loans (NPL/kredit macet) angkanya memang masih tinggi yakni hingga April 2021 sebesar 4,06% dari target 3,65%. Meski begitu, angka hingga April itu masih lebih rendah ketimbang Maret 2021 yakni 4,10%,” paparnya.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jateng, Sriyanto Saputro, berharap Bank Jateng Cabang Yogyakarta mampu menekan angka NPL tersebut. Ia juga berharap total aset dapat lebih ditingkatkan, mengingat masih tingginya potensi pangsa pasar yang ada di Provinsi DIY.
“Jajaran Bank Jateng harus lebih meningkatkan kinerjanya karena potensinya juga masih besar. Sebagai contoh pangsa pasar kaum muda atau milenial yang bisa digarap maksimal,” kata Politisi Partai Gerindra tersebut.
Senada dengan Sriyanto, Sekretaris Komisi C DPRD Jateng, Henri Wicaksono, mengaku kinerja keuangan Bank Jateng Cabang Yogyakarta semakin baik. Untuk itu, ia sependapat pihak Bank Jateng bisa melirik pangsa pasar kaum milenial.
“Selama ini Jogja menampung sejumlah besar mahasiswa dari seluruh nusantara. Dari total kredit itu, penyaluran kredit produktif sudah cukup baik sedangkan kredit konsumtif masih rendah sehingga perlu melihat pangsa pasar milenial yang potensinya luar biasa di Jogja,” ujar legislator PKB itu.
Jika melihat mahasiswa asal Jateng saja, jumlahnya sudah mencapai sekitar 60% dari total mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Dari kondisi itu, Komisi C akan terus memantau perkembangan kinerja Bank Jateng Cabang Yogyakarta agar kredit konsumtif bisa dimaksimalkan lagi.
“Kami di Komisi C akan memantau agar potensi pangsa pasar kaum milenial itu bisa dimaksimalkan,” katanya.
Hery Priyono