blank

TEGAL (SUARABARU.ID) – Angka stunting di Kota Tegal menurun dari 6,57 persen pada 2019 menjadi 4,76 persen pada 2020. Keterangan tersebut disampaikan Wali Kota Tegal H Dedy Yon Supriyono saat acara Rembug Stunting Kota Tegal yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tegal di Ruang Adipura Kota Tegal, Kamis (20/5/2021).

blank
TANDA TANGAN – Penandatanganan secara digital menggunakan smartphone oleh Wali Kota Tegal yang diikuti semua pejabat di Lingkungan Pemkot Tegal dan stakeholder lainnya. (foto: dok/ist)

Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal juga melakukan penandatanganan komitmen bersama terkait intervensi pencegahan dan penurunan stunting. Komitmen bersama tersebut ditandatangani secara digital menggunakan smartphone oleh Wali Kota Tegal yang diikuti semua pejabat di Lingkungan Pemkot Tegal dan stakeholder lainnya.

Dedy Yon mengungkapkan angka stunting Kota Tegal lebih rendah bila dibandingkan dengan angka stunting Jawa Tengah dan telah jauh melampaui target nasional yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

“Tentunya kita semua patut bersyukur atas capaian ini, dan jadikan prestasi ini sebagai motivasi bersama agar prevalensi stunting di Kota Tegal semakin menurun,” ungkap Dedy Yon.

Berdasarkan keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 10/ M.PPN/ HK/02/2021 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/ Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022, Kota Tegal ditetapkan sebagai salah satu lokus intervensi stunting tahun 2022.

Dedy Yon meminta kepada seluruh perangkat daerah bersama stakeholder terkait untuk melakukan inovasi dalam kondisi pandemi, agar upaya pemenuhan gizi masyarakat bisa tetap terpenuhi, dengan tetap menerapkan secara ketat protokol kesehatan.

Selain itu, ditingkat kelurahan, didukung oleh bidan dan petugas gizi puskesmas, bersama-sama dengan kader di masing-masing kelurahan untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting dan harus ditangani bersama.

Dedy Yon juga meminta kepada Kepala Bappeda dan Kepala Bakeuda agar memfasilitasi penguatan perencanaan dan penganggaran program penanggulangan stunting hingga level kecamatan dan kelurahan.

“Semoga di tahun-tahun mendatang, akan ada kelurahan dan kecamatan yang berhasil mewujudkan “zero stunting” di wilayahnya,”  harap Dedy Yon.

Turut hadir pada Rembug Stunting Kota Tegal Sekretaris Daerah Kota Tegal Johardi, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah Diwakili Kepala Sub Bidang Kesra, Nanang Dwi Saputro, SE, Perwakilan Regional 3 Surabaya – LGCB ASR Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Jumhadi MAP.

Nino Moebi