blank
RSUD Kudus mulai menyiagakan kembali ruang isolask untuk antisipasi lonjakan Covid-19 saat Nataru. Foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Lonjakan pasien Covid-19 usai perayaan lebaran nampaknya benar-benar terjadi. Saat ini ruang isolasi di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus nyaris penuh dengan pasien Covid-19.

Dari total 58 ruang isolasi saat ini terisi 53 pasien dengan 31 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 22 sisanya suspek.

“Saat ini jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD memang mengalami kenaikan sejak jelang lebaran hingga sekarang, “kata Direktur RSUD dr Loekmonohadi Kudus, dr Aziz Achyar, Senin (17/5).

Dengan adanya tren kenaikan pasien tersebut, kata Aziz, pihaknya berencana mengaktifkan kembali ruang perawatan VIP Anggrek 1 menjadi ruang isolasi.

Pengaktifan ruang Anggrek 1 yang memiliki kapasitas 16 tempat tidur diharapkan bisa mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien yang diperkirakan masih akan terjadi.

Diketahui sebelumnya, ruang Anggrek 1 sempat dinonaktifkan pada awal Maret 2021. Penonaktifan ruang isolasi ini menyusul semakin berkurangnya jumlah pasien Covid-19 pada waktu itu.

Seiring meningkatnya jumlah pasien, maka mau tak mau ruang isolasi yang sempat dinonaktifkan akan dibuka kembali.

Bahkan, kata Aziz, jika perlu RSUD juga akan membuka ruang isolasi lainnya di luar ruang Anggrek 1.

“Kami tetap akan menyesuaikan kondisi yang ada. Sebagai rumah sakit rujukan lini pertama, kami tetap harus sigap dengan perkembangan kondisi yang ada. Jika memang diperlukan, nanti ruang Melati 2 juga akan kembali diaktifkan jadi ruang isolasi,” tuturnya.

Ketika lima ruang isolasi kembali aktif menjadi ruang isolasi, maka RSUD dr. Loekmono Hadi memiliki 106 tempat tidur. Lima ruangan tersebut yakni ruang Dahlia 1, Dahlia 2 dan Ruang ICU Covid-19 yang saat ini sudah hampir penuh. Dan ruang Anggrek 1 dan Melati 2 yang sedang dalam proses pengaktifan kembali menjadi ruang isolasi.

Aziz memperkirakan puncak peningkatan kasus akan terlihat pada 10 hari usai lebaran atau setelah pelaksanaan tradisi Syawalan.

”Melihat masih banyak masyarakat yang abai protokol kesehatan saat lebaran, kami prediksi terjadi peningkatan kasus pasca lebaran” katanya.

Oleh karena itu, Aziz mengimbau masyarakat benar-benar waspada sungguh-sunggug menerapkan protokol kesehatan demi menekan terjadinya peningkatan kasus positif baru.

Tm-Ab