KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Asisten I Sekda Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, mengingatkan agar masyarakat tetap dalam kewaspadaan yang tinggi terhadap ancaman tertular Covid-19. “Menjelang Idul Fitri harus menjaga protokol kesehatan sangat ketat,” katanya.
Dia mengatakan hal itu dalam jumpa pers perkembangan Covid-19 di Kabupaten Magelang, hari ini. Dalam acara itu menghadirkan petugas Dinas Kesehatan, Kantor Kementerian Agama, dari Polres dan Kodim Magelang.
Ditandaskan, menghadapi situasi pandemi ini protokol kesehatan harus dijaga. Yakni selalu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun.
Dia mengingatkan, dalam seminggu terakhir ini terjadi kenaikan covid di daerah itu. Itu yang harus diwaspadai. “Satu kasus pun harus dicermati,” tegasnya.
Masyarakat harus tetap dalam kewaspadaan yang tinggi dan tidak meremehkan. Itu karena ada ancaman. Dia berikan gambaran, tanggal 6 Mei kemarin warga Kabupaten Magelang yang positif 260 orang. Hari yang sama tambah 25 konfirmasi baru. Sedangkan angka kesembuhan hanya 11 orang.
Maka peniadaan mudik harus disebarkan untuk menjaga keselamatan bersama. Kenapa tidak boleh mudik, karena situasi belum memungkinkan. “Jangan sampai terjadi seperti di India, penyebabnya karena tradisi keagamaan,” imbuhnya.
Dibatasi
Kita juga punya tradisi mudik merayakan Idul Fitri dengan keluarga. Tetapi saat ini harus dibatasi. Maka diimbau tidak mudik. Dengan adanya fasilitas handphone bisa bersilaturahim secara virtual. “Silaturahim maupun buka bersama dibatasi anggota keluarga ditambah lima orang,” ujarnya.
Untuk Shalat Id juga sudah ada pedoman dari pemprov maupun Kemenag. Boleh dilakukan di desa yang katagori hijau dan kuning. Di desa katagori merah diminta Shalat Id di rumah.
Dipaparkan juga, akan terus melakukan operasi yustisi. Polres terpadu dengan pemda akan melakukan pendekatan untuk antisipasi pemudik. Selain itu karena menjelang Idul Fitri yang kurang beberapa hari banyak orang berbelanja.
Maka akan tertibkan pasar-pasar. Pengelola pasar harus menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. “Agar tidak timbul klaster-klaster baru,” harapnya.
Kabag Ops Polres, Kompol Maryadi mengatakan, pemudik masuk wilayah Kabupaten Magelang sejak tanggal 26 bulan lalu sampai sekarng 670 pemudik. Dari luar negeri tujuh orang, luar provinsi 4 orang dan luar kabupaten 9 orang. Pemudik terbanyak di Kecamatan Salaman dan Grabag.
Kepada pemudik dilakukan tes swab antigen bekerja sama dengan puskesmas. Juga ditanyakan surat jalannya. “Sekarang polisi tidak menanyakan SIM dan STNK tapi KTP dan surat jalannya,” katanya.
Eko Priyono