blank

MADIUN (SUARABARU.ID) Kebiasaan Serda Diyut setiap akan berlayar adalah selalu sungkem dan mencium tangan sang ibunda untuk meminta do’a restu demi kelancaran tugas.

Serda Diyut sosok yang baik, Sopan dan menyayangi keluarga. Itulah tiga kata yang diucapkan Sartiningsih, ibu dari Serda Diyut Subandriyo, salah satu kru KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali.

Tidak ada firasat apapun ketika anaknya hendak menjalankan tugas negara. Bahkan peristiwa naas yang menimpa putranya itu diketahui dari media elektronik.

Baca Juga : Satu Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Hilang Kontak di Bali Asal Tegal

Saat tidur usai mengetahui kapal selam yang digunakan anaknya hilang kontak, ia bermimpi bahwa anaknya pulang, mengenakan celana doreng (seragam TNI) dan kaos putih.

Sartiningsih menyatakan, terakhir bertemu dengan Serda Diyut pada Minggu pagi di kediamannya untuk meminta restu berlayar.

Atas peristiwa itu, kini pihak keluarga hanya bisa pasrah dan berdo’a, harapan besar Serda Diyut dan seluruh ABK KRI Nanggala-402 diketemukan dalam keadaan selamat dan sehat.

Baca Juga : Posisi KRI Nanggala 402 Ditemukan di Kedalaman 50-100 Meter

“Waktu kesini itu Minggu kemarin itu cuma bilang sama ibu mau pamit latihan. Dia bilang kalau seandainya ada apa-apa nanti jasadnya dipangkuan ibunda. Setiap kali mau latihan dia bilang begitu, kalau pas nggak latihan ya nggak bilang. Harapannya ya semoga cepat ketemu dan bisa pulang, berkumpul bersama keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, tetangga sekaligus teman Serda Diyut, Tama menyatakan, Serda Diyut merupakan sosok yang baik dan ramah.

Ia berdo’a agar Diyut segera kembali ditengah-tengah keluarga dengan keadaan selamat.

Baca Juga : KRI Nanggala 402 Miliki Cadangan Oksigen Cukup Untuk 53 Awaknya

“Orangnya baik, santun. Kalau di kampung itu nggak neko-neko. Biasanya kalau pulang kesini itu menyempatkan waktu melatih anak-anak silat di gedung serba gunanya kampung. Beliaunya itu memang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ya semoga Mas Diyut bisa ditemukan dengan selamat dan dalam keadaan sehat. Itu harapan saya sebagai teman,” katanya.

Diketahui, Serda Diyut Subandriyo, pria kelahiran Madiun, 30 September 1984 itu merupakan anak kelima dari enam bersaudara.

Yang bersangkutan merupakan alumni SMPN 7 Kota Madiun. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMK YP 17-1 Madiun, sebelum akhirnya mendaftarkan diri sebagai prajurit TNI.

Baca Juga : KRI Nanggala-402 Kemungkinan Terperosok ke Dalam Palung

Bersama Helen, sang istri yang menikah di tahun 2006 silam, Serda Diyut dikaruniai dua anak. Pertama perempuan berusia 11 tahun dan anak kedua, laki-laki berusia 5 tahun.

KBRN