GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Harmonisasi dan keberagaman pakaian tradisional terlihat di berbagai instansi pemerintahan di Kabupaten Grobogan, Rabu (21/4/2021). Pakaian tradisional ini dipergunakan para pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam rangka Hari Kartini.
Di tahun ini, momentum Hari Kartini diperingati secara sederhana. Tidak ada upacara, melainkan penggunaan busana tradisional maupun nasional yang dikenakan para pegawai di masing-masing instansi.
Salah satunya terlihat di Dinas Kesehatan Grobogan. Mayoritas, para pegawai menggunakan busana tradisional khas Grobogan, seperti atasan kebaya hitam dan jarik batik untuk wanita dan beskap serta ikat kepala khas Grobogan yang dikenakan karyawan.
Tak hanya itu, aneka kebaya modern juga terlihat dikenakan para pegawai di lingkungan Setda Grobogan. Mereka terlihat elegan menggunakan pakaian tradisional yang menjadi seragam istimewa di hari Kartini tsrsebut.
“Hari ini saya menggunakan kebaya nasional. Momen Hari Kartini ini membuat saya lebih beda dari hari-hari biasanya,” kata Andin, salah satu pegawai di lingkungan Setda Grobogan.
Sama halnya dengan Akbar Sugiarto dari Dinas Kesehatan Grobogan. Akbar yang menggunakan pakaian tradisional khas Grobogan ini mengaku lebih santai menggunakannya. Meski terlihat santai, ia mengungkapkan pekerjaannya tetap harus selesai.
“Di momen Hari Kartini ini, saya menggunakan pakaian tradisional khas Grobogan. Adhem dan santai. Tetapi pekerjaan tetap nomor satu, tidak boleh santai-santai,” kelakar Akbar.
Sementara itu, Plh Bupati Grobogan, Mohammad Soemarsono mengatakan, peringatan Hari Kartini tahun 2021 ini Pemkab Grobogan mengambil tema “Dengan semangat kita wujudkan kualitas keluarga untuk Kabupaten Grobogan Maju dan Berdikari”. Saat dikonfirmasi, Soemarsono menjelaskan ada harapan yang disampaikan dalam momentum Hari Kartini di tahun 2021 ini. Yakni, mengajak seluruh ASN menjiwai semangat RA Kartini untuk maju.
“Hari ini kita memperingati hari Kartini, secara sederhana. Tidak ada upacara, tetapi diisi dengan mengenakan pakaian tradisional. Harapan kita, semua ASN bisa menjiwai semangat Kartini untuk maju, khususnya bagi kaum wanita, sehingga tdk terjadi ketidakadilan gender,” jelas Soemarsono.
Hana Eswe.