SEMARANG (SUARABARU.ID) – SMA Negeri 7 Semarang memperingati ulang tahunnya yang ke-44. Bersamaan dengan peringatan itu, diluncurkanlah brand Sekolah Berintegritas.
Integritas adalah tindakan konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukannya. Secara sederhana, integritas menunjukkan keteguhan sikap, menyatunya perbuatan dan nilai-nilai moral yang dianut oleh seseorang.
“Jadi kata berintegritas itu tidak lepas dari kata jujur. Sekolah harus memberi contoh. Kepala Sekolah, Guru, Siswa harus berperilaku jujur. Apa yang dikatakan itu sama dengan apa yang dilakukan. Ada kesamaan antara kata dan perbuatan. Kalau belum seperti itu, ya belajar,” jelas Soleh Amin, SPd, MPd, Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Semarang di sela-sela Launching Branding Sekolah Berintegritas di Gedung Auditorium Sekolah, Senin (12/4/2021).
Bersinergi, lanjutnya, merupakan akronim 5 kata, yaitu Berprestasi, Inovasi, Nasionalisme, Toleransi dan Integritas. Dan hal itu diaplikasikan dalam program-program kerja sekolah.
“Jadi lima kata tersebut, masing-masing kata dijabarkan dalam program-program sekolah dan secara keseluruhan ada 30 program sekolah yang diterapkan. Dan program unggulannya adalah Cerita Kejujuran pas Hari Kamis. Itu akan memberikan inspirasi pada siswa, jika orang jujur itu kedepannya akan hidup bahagia,” papar Soleh Amin.
Disampaikan pula oleh Soleh, bahwa branding Sekolah Berintegritas sendiri, merupakan implementasi penajaman dari visi SMA Negeri 7 Semarang yang memiliki tiga frase, yaitu berprestasi tinggi, berwawasan lingkungan dan berbudi pekerti luhur. Dari ketiga frase kata tersebut, diwujudkan dalam satu kata, yakni Berintegritas.
“Ketika kami memprogramkan Sekolah Berintegritas, ya awal pandemi Covid-19 lalu, kami hanya melakukan workshop untuk memilih apa yang paling tepat. Dengan segala sumber daya yang ada, maka kami memilih kata Berintegritas,” ungkap Kepala Sekolah ramah ini.
Dan untuk menjalankan program-program tersebut, pihak sekolah memberikan apresiasi, khususnya terhadap siswa yang sudah memenuhi sikap integritas yang tinggi. Namun sebaliknya, jika tidak sesuai atau melanggar akan diberikan penilaian juga.
“Kalau ada siswa jujur dan memiliki integritas, akan diberi tambahan nilai A. Tapi jika dalam tes ada siswa nyontek, maka saat nyontek, siswa bersangkutan akan diberikan penilaian di bawah KKM,” imbuh Soleh Amin.
Komite Sekolah Mendukung
Pada kesempatan itu, Ketua Komite Sekolah SMA Negeri 7 memberikan apresiasi yang tinggi dan dukungan terhadap Launching Branding Sekolah Berintegritas.
“Saya, selaku Ketua Komite, sangat mendukung adanya Launching Branding Sekolah Berintegritas ini. Artinya ya sekolah itu punya kelebihan dan keunggulan dibandingkan sekolah lain,” kata Waino, usai pembukaan Launching Branding Sekolah Berintegritas SMA Negeri 7 Semarang.
Diharapkan, lanjutnya, dengan Sekolah Berintegritas itu ke depan SMA Negeri 7 selalu lebih meningkat dan semakin baik dalam penilaian, terutama kelulusannya bisa masuk ke perguruan tinggi perguruan tinggi yang baik dan berkualitas.
“Ya harapannya, walaupun sekolah berada di pinggir kota, namun jangan kalah dengan sekolah yang lain. Selain itu, ya SMA Negeri 7 ini semakin sukses ya. Jadi tidak hanya launching itu saja, tapi ke depan bisa semakin baik dalam segala hal,” harap mantan Kepla Sekolah SMA Negeri 2 Semarang ini.
Absa
Soleh Amin, SPd, MPd (pakaian adat Jawa) berfoto bersama dengan Ketua Komite Sekolah, Waino dan jajarannya serta Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 7 saat Launching Branding Sekolah Berintegritas, Senin (12/4/2021). Foto : Absa