blank
Peserta pelatihan kuliner khas Wonosobo, mendengarkan paparan Wabup M Albar. Foto: Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar, meminta kepada pelaku usaha wisata kuliner, harus terus meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan inovasi, dalam menggali potensi kuliner khas daerah setempat.

”Potensi wisata kuliner khas Wonosobo harus terus dipromosikan melalui pasar online, agar salah satu produk wisata andalan ini bisa semakin mendunia,” kata Muhammad Albar.

Hal itu diungkapkannya, saat membuka pelatihan pelaku usaha wisata kuliner Wonosobo, di Joglo Homestay, Mudal, Mojotengah, Selasa (30/3/2021). Pelatihan diikuti sekitar 140 peserta pelaku wisata kuliner yang ada di Wonosobo.

BACA JUGA: Bupati Wonosobo Lantik Sembilan Pejabat Fungsional

blank
Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar. Foto: Muharno Zarka

”Saya punya mimpi sejak dulu, terkait pemberdayakan kaum perempuan dan pelaku usaha kuliner. Mereka harus terus meningkatkan skill, khususnya dalam mengolah dan meracik potensi kuliner yang ada di Wonosobo,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Siti Nurmar Asyiah menyampaikan, kegiatan ini dilatarbelakangi adanya tradisi masyarakat dalam budaya memasak/kuliner. Baik yang dilakukan sendiri atau bersama-sama.

”Sehingga terciptalah kebiasaan makan pagi, makan siang, pesta, kenduren. Bahkan saat ini tercipta suatu atraksi dan produk wisata kuliner yang menjadi salah satu destinasi unggulan di beberapa daerah,” paparnya.

BACA JUGA: Triana Widodo Kembali Pimpin Golkar Wonosobo

Pelatihan ini, sambung dia, dimaksudkan untuk mengeksplorasi potensi dan tradisi khas kuliner Wonosobo, yang mendasari pengembangan kuliner setempat sebagai atraksi/produk wisata andalan, khususnya di tengah pandemi covid-19 yang saat ini belum usai.

Secara teknis pelaksanaan pelatihan dibagi secara kelompok, agar tetap memenuhi protokol kesehatan covid-19. Yakni di Pendapa Joglo Mudal Homestay Jalan Lurah Sudarto Wonosobo dan di Pendapa Taman Syailendra Dieng.

”Tiap hari akan ada praktik dan pendampingan pengerjaan tugas kelompok untuk kepentingan peserta. Dan jika dimungkinkan dilakukan observasi di pasar digital peserta sebagai sampel,” pungkasnya.

Muharno Zarka-Riyan