Abdul Hamid, Ketua Komisi E DPRD Jateng (kedua dari kanan) dan Heru Wuljanto, Plt Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sebagai narasumber dalam Prime Topic Dialog Bersama Parlemen di Hotel Noormans Semarang Selasa (30/3/2021). Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Sebanyak 140 sekolah di Jawa Tengah, akan menjalankan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada 5-16 April 2021 mendatang.

Sesuai instruksi pemerintah kepada daerah-daerah, untuk mulai mempersiapkan metode pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini. Salah satu daerah yang sedang uji coba adalah Jawa Tengah.

Dalam melaksanakan uji coba, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melibatkan sekitar 140 sekolah yang dibagi dalam beberapa kriteria, yaitu di tingkat 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK dan 35 MA yang ada di Jawa Tengah.

“Dalam pelaksanaan PTM, nanti akan dievaluasi pada 19 April 2021. Jika hasilnya lebih baik, maka akan kita tambah jumlah sekolah dan siswa juga akan ditambah,” jelas Heru Wuljanto Plt Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah kepada SUARABARU.ID di Hotel Noormans Semarang, Selasa (30/3/2021).

Pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka, lanjut Heru, akan dilaksanakan dengan ketentuan sangat ketat. Sekolah dan orang tua siswa wajib melakukan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari siswa berangkat, di dalam sekolah hingga pulang ke rumah lagi.

“Direncanakan, uji coba tahap kedua rencananya akan digelar pada 26 April sampai 7 Mei 2021, dengan penambahan jumlah sekolah atau penambahan siswa,” urai Heruwul, sapaan akrabnya.

Siapkan Transportasi

Untuk uji coba pelaksanaan PTM di Jawa Tengah, DPRD Jateng meminta Pemerintah Daerah dapat menyiapkan sarana transportasi bagi siswa. Sebagai upaya untuk mendukung pembelajaran tatap muka yang akan diberlakukan pada Juli 2021 mendatang dan akan diuji cobakan 5 April 2021.

Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Hamid mengatakan, Pemprov Jateng, maupun Pemkab/Pemkot dapat mulai menyiapkan sarana transportasi bagi siswa yang tidak memiliki kendaraan, jika sekolah kembali dibuka pada masa pandemi Covid-19.

“Penyiapan angkutan umum itu perlu dilakukan karena masih banyak siswa sekolah yang memanfaatkan angkutan umum, hingga dikhawatirkan berpotensi menimbulkan penularan Covid-19,” ujarnya saat menjadi narasumber dialog Prime Topic yang mengangkat tema Bersiap Pembelajaran Tatap Muka yang digelar di Noormans Hotel Semarang, Selasa (30/3/2021).

Absa