KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Dua remaja tanggung, Maulida Kusnul Kotimah (13), perempuan, dan Rafi Aulia Nurzaki (13), laki-laki, Sabtu (20/3) sekitar Pukul 14.45 meninggal tenggelam di Sungai Kedung Bengkok, Desa Semali RT 03 RW 03, Kecamatan Sempor, Kebumen.
Musibah tersebut berawal ketika kedua korban dan tiga teman lainya masih usia anak-anak dan remaja tanggung kisaran 12-13 tahun hendak mandi di sungai tersebut. Mereka tidak menyadari kedalaman Sungai Kedung Bengkok sekitar 3 meter. Padahal di antara mereka ada yang tidak bisa berenang.
Korban atas nama Rafi Aulia Nurzaki tercatat warga Kelurahan Serdang Kulon, Kecamatan Panongan Kota Tangerang. Sedangkan Maulida Kusnul Kotimah warga Desa Semali, Kecamatan Sempor, Kebumen.
Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasubag Humas Polres Iptu Tugiman, mengungkapkan, peristiwa memilukan tersebut bermula sekitar Pukul 12.30, Sabtu (20/3).
“Awalnya para korban bersama tiga teman lainnya hendak mandi di sungai desa. Namun saat itu korban yan di depan tidak tahu bahwa sungai desa itu cukup dalam. Para korban tidak bisa berenang,”jelas Iptu Tugiman.
Melihat kejadian tersebut salah satu teman korban inisial TR (12) segera berlari meminta pertolongan warga setempat. Saksi mata Sunarto (44 ) warga RT 03 RW 03 Desa Semali Sempor, berusaha menolong. Namun hanya satu anak yang berhasil diselamatkan, yakni korban inisial SA (12), warga Desa Semali.
“Dari tiga korban yang tenggelam, hanya satu yang bisa diselamatkan. Dua meninggal dunia,”papar Iptu Tugiman.
Selanjutnya petugas Poslek Sempor dan aparat terkait bersama relawan dan masyarakat datang untuk membantu mengevakusi korban. Mayat dua korban selanjutnya dievakuasi dan diantarkan ke rumah duka orang tua korban yang tak jauh lokasi kejadian.
Atas kejadian tersebut Kasubbag Humas Polres Kebumen Iptu Tugiman turut prihatin dan berpesan kepada masyarakat untuk lebih ketat mengawasi anak saat bermain.
“Selalu awasi. Sungai bukan tempat yang aman. Anak-anak perlu diberikan pemahaman, bahwa sungai bukan tempat aman untuk bermain,” imbaunya.
Komper Wardopo