KUDUS (SUARABARU.ID) – Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan alokasi 18 paket pelatihan dari Pemerintah Pusat dengan berbagai bidang keahlian kerja.
“Anggaran pelatihan yang bersumber dari APBN tersebut, melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang. Kabupaten Kudus mendapatkan jatah 18 paket pelatihan dengan jumlah peserta sebanyak 288 peserta,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) BLK Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Kudus Anggun Nugroho, Jumat (19/3).
Ia mengaku bersyukur karena animo masyarakat mengikuti pelatihan cukup tinggi. Meskipun tidak ada anggaran pelatihan kerja dari daerah, ternyata pusat memberikan alokasi 18 paket pelatihan.
Belasan paket pelatihan yang diterima itu, meliputi pelatihan menjahit, servis kendaraan bermotor, pemeliharaan kendaraan ringan sistem injeksi, plate walder, tata boga, desainer, teknisi akuntansi, operator komputer, serta bidang kecantikan.
Hingga kini paket pelatihan yang sudah terlaksana 10 paket kegiatan, sedangkan selebihnya akan dibuka pendaftarannya setelah Lebaran 2021.
“Meskipun masa pandemi COVID-19, animo masyarakat mengikuti pelatihan cukup tinggi. Sebelumnya dibuka kuota 80 peserta pelatihan, ternyata yang mendaftar mencapai 200-an pendaftar,” ujarnya.
Terkait anggaran dari APBD Kudus, hingga kini masih proses refocusing dan belum bisa memastikan ketersediaan anggarannya untuk menyelenggarakan pelatihan. Berdasarkan aturan yang baru setelah APBD Kudus 2021 disahkan, dana bagi hasil cukai hasil tembakau memang tersedia anggaran untuk program pelatihan kerja terhadap pekerja rokok.
Pada APBD murni 2020 awalnya mendapatkan kucuran anggaran pelatihan sebesar Rp4,5 miliaran untuk menggelar 30 paket pelatihan dengan berbagai bidang keahlian. Akan tetapi, bertepatan dengan masa pandemi COVID-19, terjadi refocusing anggaran sehingga terjadi pengurangan anggaran menjadi Rp3,4 miliar.
Sementara jumlah paket pelatihannya juga berkurang menjadi 15 paket pelatihan. Kemudian pada APBD Perubahan 2020, ada penambahan anggaran sebesar Rp160 juta yang bisa digunakan untuk menggelar pelatihan setir mobil dengan membuka empat kelas dengan jumlah peserta 64 orang.
Meskipun hanya pelatihan setir mobil, peminatnya cukup banyak karena mencapai 217 pendaftar, sedangkan ketika proses seleksi tercatat ada 140-an orang.
Ant-Tm