PADA zaman teknologi, kesempatan mendulang dosa atau pahala itu lebih luas dan mudah. Sambil duduk di rumah, orang bisa menyebar imbauan tentang kebajikan maupun menyebar hoaks.
Ini mengingatkan dhawuh (perintah) Sunan Kalijaga tentang “Ilmu Pantul” yang bagus kita jadikan sarana muhasabah diri. Yaitu, siapa pun kita, suatu saat akan terkena imbas apa yang pernah kita lakukan, apakah itu kebaikan atau kejahatan.
Karena itu, berusahalah untuk selalu berbuat baik, siapa tahu kebaikan yang kita lakukan itu suatu saat buahnya bisa dirasakan oleh diri sendiri, keluarga, bahkan anak dan cucu kita.
Golden Rules
Tentang golden rules atau hukum karma, kata Empu Gandring: “Apa yang Anda ingin perbuat kepada orang lain, hal itu pula yang akan terjadi pada kehidupanmu.” Empu Gandring mati ditusuk keris buatannya sendiri oleh Ken Arok. Ketika ditusuk, Mpu Gandring berkata, “Kamu akan mati oleh keris ini.”
Kutukan itu terjadi. Tak lama kemudian, Ken Arok mati ditikam keris itu oleh Anusapati. Dan efek domino pun berlanjut. Anusapati juga mati ditusuk keris itu oleh Tohjaya. Dan keris itu juga yang dikemudian hari menyebabkan kematian Tohjaya.
Karma bisa disebut “Karya Manusia”. Resi Bisma yang mumpuni secara tidak sengaja menakut-nakuti Dewi Amboliki dengan panah agar dia tidak mengejar-ngejar terus, dan panahnya malah lepas dan menembus badan Dewi Amboliki.
Sebelum meninggal, Dewi Amboliki mengucapkan “Wahai Sang Resi tega sekali engkau memanahku.” Suatu saat Sang Resi itu juga kena busur panah, dan Resi Bisma saat perang Bharata Yudha pun tertembus panah Kiai Bramasta Sembadra.