blank
Anggota DPRD Kudus saat menerima suntikan vaksin tahap kedua. foto:Suarabaru.id

blankKUDUS (SUARABARU.ID) – Jajaran anggota DPRD Kudus bersama seluruh ASN di Sekretariat, Rabu (10/3) kembali menjalani vaksinasi Covid-19 tahap kedua.

Vaksinasi yang kedua kalinya ini sebagai boster atau penguat setelah dua pekan sebelumnya para legislator ini sudah menerima suntikan vaksin pertama.

Vaksinasi tersebut dilaksanakan di Aula DPRD Kudus dan dilakukan oleh tim medis dari RS Aisyah.

Sekretaris DPRD Kudus Jatmiko Muhardi Setyanto menyatakan, dalam suntikan vaksin yang kedua kalinya ini, para anggota DPRD Kudus tetap diwajibkan melalui skrining kesehatan terlebih dahulu.

Lantaran untuk mengetahui ada penyakit penyerta atau tidak. Selanjutnya, ketika lolos skrining baru kemudian masuk ke tahapan vaksinasi.

“Tetap ada skrining dulu untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing,”tandasnya.

Anis Hidayat, salah satu anggota DPRD Kudus yang ikut divaksin mengungkapkan tidak merasakan efek apapun usai disuntik vaksin.

Dirinya bersyukur bisa menerima suntikan vaksin yang kedua kalinya ini.

“Sama seperti suntikan tahap pertama. Tidak terasa sakit dan efeknya juga tidak ada,”katanya.

Anis menambahkan, dengan adanya vaksin ini, dirinya berharap bisa terhindar dari paparan Covid-19. Meski demikian, Anis akan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin menggunakan masker.

Ketua DPRD Kudus, Masan menyampaikan, dengan vaksinasi yang kedua kalinya ini bisa meningkatkan kekebalan para anggota dewan. Sebab, sebagai wakil rakyat, anggota DPRD banyak berinteraksi dengan masyarakat sehingga cukup rentan untuk tertular atau menulari.

Masan mengatakan, dalam vaksinasi tahap kedua ini, diharapkan bisa menyasar lebih banyak kalangan masyarakat. Berbagai kelompok rentan seperti pedagang pasar hingga Lansia  sudah mulai menerima suntikan vaksinasi.

“Untuk wilayah Kudus, vaksinasi ini sudah menjangkau hingga ke pedagang pasar dan lansia,”tandasnya.

Sementara Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Andini Aridewi, menambahkan selain menyasar lansia, sebelumnya juga sudah menyasar petugas publik sebanyak 52.660 orang dan tenaga kesehatan sebanyak 5.502 orang yang mendapatkan kesempatan pertama.

“Paling tidak, kami nantinya bisa melakukan vaksinasi terhadap 121.000 orang. Ketika sebagian besar masyarakat sudah tervaksinasi bisa secepatnya keluar dari pandemi karena sangat berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat,” jelasnya.

Pelaksanaan vaksinasi covid-19 diharapkan bisa dituntaskan pada bulan Juni 2021 sudah selesai tahap satu dan dua. Pemkab Kudus sendiri baru menerima distribusi vaksin untuk tahap pertama 11.280 kali suntikan, sedangkan tahap kedua mencapai 9.000 kali suntikan.

Tm-Ab