TEGAL (SUARABARU.ID) – Empat partai pengusung Wali Kota Tegal Dedy-Jumadi pada konstetasi Pilkada 2018 lalu, yang saat ini duduk di kursi DPRD Kota Tegal yakni PAN, Demokrat, PKS dan Gerindra buka suara terkait konflik Dedy-Jumadi.
Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Tegal, Nur Fitriani, menyesalkan konflik antara Wali Kota dengan Wakil Wali Kota Tegal. Disaat pandemi virus Corona, kata Nur, keduanya justru bertikai dan tidak mencari solusi untuk meningkatkan ekonomi warganya.
“Sebenarnya tidak ingin komentar apalagi ini sudah jadi konsumsi publik. Masih banyak PR yang harus diselesaikan, ada 24 raperda yang harus diselesaikan kemudian di banggar ada pembahasan refocusing. Sebagai pengusung, PAN sangat menyayangkan karena di saat masyarakat butuh perhatian besar dari pemerintah, saat mereka butuh dukungan karena ekonomi terganggu akibat pandemi, untuk cari uang saja susah, kok mereka asyik dengan pertikaian,” kata Nur Fitriani saat ditemui di ruang Fraksi DPRD Kota Tegal, Rabu (3/3/2021).
Hal senada juga disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tegal, Hendria Priatmana. Hendria mengatakan Wali Kota Tegal dan wakilnya adalah sosok yang menjadi panutan masyarakat.
“Kedua tokoh adalah panutan. Mereka segera kembali kepada niat dan tugas yang telah masyarakat amanatkan kepada mereka. Jangan hanya menonjolkan ego dan ambisinya saja. Wali Kota dan Wakil Wali Kota adalah ibarat sebuah lokomotif yang akan mengarahkan laju untuk mencapai sebuah tujuan,” kata Hendria Priatmana.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tegal, Amiruddin, ditemui usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) menyampaikan pihaknya sangat menyayangkan konflik di antara kedua pimpinan Kota Tegal ini. Amiruddin berharap, perseteruan tersebut segera berakhir dan tidak berlarut-larut. Menurutnya, untuk meredakan konflik itu, PKS telah mengupayakan beberapa hal.
“Kami dari PKS sudah melakukan dua hal untuk menjembatani dan mengupayakan agar pemerintahan berjalan dengan baik. Secara formal kami sudah komunikasi dengan teman-teman DPRD khususnya pimpinan dan hari ini resmi ada rapat dengar pendapat (RDP) semua anggota dewan dengan Wali Kota Tegal dan wakilnya. Namun karena satu hal, RDP ini tidak dilaksanakan karena yang datang adalah Pak Wakil saja,” kata Amiruddin saat ditemui di ruang Fraksi PKS DPRD Kota Tegal.
Secara pribadi, lanjut Ketua DPD PKS Kota Tegal ini, sudah menemui Wali Kota Tegal Dedy dan Wakil Wali Kota Jumadi secara terpisah.
“Kami berharap ini bisa diselesaikan. Kami tidak akan mencampuri urusan di antara keduanya. Namun karena ini menyangkut lembaga, kami berharap pelayanan masyarakat tidak terhambat akibat masalah ini,” imbuhhnya.
Menyangkut konflik Dedy-Jumadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Tegal, Sisdiono Achmad, mengenang momen saat awal mengusung di Pilkada 2018. Dia mengatakan sejak awal Dedy dan Jumadi datang ke partai dalam kondisi sudah berpasangan. Kemudian Gerindra mencalonkannya dalam Pilkada 2018 dan terpilih.
“Wali Kota dan wakilnya itu kan pemimpin jalannya roda pemerintahan sehingga keduanya harus diupayakan untuk selalu kompak. Adanya perseteruan ini Gerindra berharap mereka bersatu kembali. Persoalan-persoalan yang bersifat pribadi itu urusan mereka, tapi jangan sampai mengganggu sistem pemerintahan,” ujar Sisdiono yang juga tokoh pendidikan Kota Tegal.
Nino Moebi