JEPARA (SUARABARU.ID) – Bupati Jepara Dian Kristiandi, menilai masalah koordinasi dalam penanggulangan bencana alam masih kurang. Karena itu ia meminta jajarannya agar bertindak cepat, tepat, dan tuntas untuk merespon situasi.
Hal tersebut dikatakan Bupati Jepara Dian Kristiandi pada rapat evaluasi penanganan bencana, di Pendopo R.A. Kartini Jepara bagian dalam, Rabu (24/2/2021). “Dalam penanggulangan musibah diperlukan koordinasi yang kuat, adaptif dan kolaborasi di antara pemangku kepentingan.” tegasnya.
Menurut Dian Kristiandi, masing-masing pemangku kepentingan ini harus sudah ada sebelum warga yang memerlukan bantuan mencari. Karena itu itu ia mengundang pejabat perangkat daerah terkait penanganan bencana. Di samping itu juga para camat dan Ketua PMI Kabupaten Jepara.
Bupati juga menjelaskan, peristiwa bencana alam bisa terjadi dan di mana saja. “Namun, untuk penanganannya jangan lagi sampai berlarut-larut hingga warga terdampak justru semakin kebingungan,”{ ujar Dian Kristiandi.
Secara khusus, Dian Kristiandi meminta para camat untuk mengoptimalkan koordinasi, utamanya dengan Forkopimcam, petinggi, hingga tokoh masyarakat. “Para bapak ibu camat disamping harus membangun solididitas dengan jajarannya, juga selalu membangun kerjasama yang baik di Forkopimcam dan tokoh-tokoh di desa,” kata ujarnya.
Sementara kepada perangkat daerah teknis, bupati meminta dapat menginventarisasi seluruh kekurangan. “Tentukan skala prioritas akan mengetahui benar apa yang harus disiapkan sebelum, saat, dan sesudah bencana.Dengan demikian dapat melangkah dengan cepat,” papar Dian Kristiandi.
Sementara Satlak BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto menjelaskan data kejadian bencana di Jepara tahun ini dan penanganannya. Berdasarkan catatan BPBD, bencana hidrometeorologi mendominasi.”Hingga 23 Februari 2021 diantaranya terjadi peristiwa banjir tercatat ada 10 kali, tanah longsor 16 kali, dan angin kencang 5 kali,” ujar Arwin.
Hadepe -ulil