Sementara, di jalanan desa air masih menggenang sampai setinggi pinggang. Kondisi tersebut membuat dirinya memilih bertahan di posko pengungsian.
“Mau bagaimana lagi, terpaksa milih mengungsi. Kalau di rumah, malah tidak bisa beraktifitas,”ujarnya.
Selain dilanda kebosanan, kehidupan di posko pengungsian juga membuat warga mulai banyak diserang penyakit.
Sugito, warga lainnya menyebut ia mulai sering merasa pusing dan gatal-gatal di tubuhnya. Selain itu, penyakit lain seperti batuk dan pilek juga menderanya.
“Ya sekarang banyak warga sering sakit. Kalau gak batuk ya pusing hingga gatal-gatal. Ada juga yang batuk dan pilek,”ujarnya.
Oleh karena itu, warga mendesak Pemerintah Kabupaten bisa mengambil langkah cepat untuk segera mengurangi genangan yang masih ada. Dia berharap ada banyak pompa yang dioperasikan untuk menyedot genangan banjir yang belum kunjung surut.
“Saya berharap ada langkah nyata dari Pemkab untuk segera membuat air surut. Jangan hanya menunggu karena sampai saat ini curah hujan masih cukup tinggi,”tukasnya.