blank
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ketua Pemuda Tani HKTI Provinsi Jateng, Heriwanto (kanan) dan Dr Dewi Ratna Murhayati (kiri) di aula Fakultas Pertanian Unisri Surakarta.
SOLO (SUARABARU.ID) – Naskah kerjasama atau MoU sektor pertanian, diteken bersama oleh Pimpinan Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)  Provinsi Jawa Tengah bersama Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

Ketua Pemuda Tani HKTI  Provinsi Jateng, Heriwanto SPdI, MPI, menyatakan, naskah MoU tersebuit ditandatangani bersama dengan Dr Dewi Ratna Murhayati MP, bertempat di aula Fakultas Pertanian (Unisri) Surakarta.

”Kerjasama ini, sebagai komitmen bersama dalam upaya mewujudkan peningkatan kesejahteraan bagi kaum agraris di Provinsi Jateng,” tandas Ketua Pemuda Tani HKTI Jateng, Heriwanto. Dengan menggandeng Perguruan Tinggi, tambah Heriwanto, kita punya infrastruktur pendukung yang kuat dalam pengembangan pertanian di Jawa Tengah.

Heriwanto yang pernah belajar bidang pertanian di Negara Matahari Terbit ini, menambahkan, kerjasama dengan Unisri nantinya akan dikongkritkan dengan kegiatan-kegiatan yang aplikatif. ”Yang riil menyentuh masyarakat tani,” ujarnya.

Empat Poin
Menurut Dewi Ratna Murhayati, kerjasama ini melingkupi pengabdian masyarakat, penelitian dan pendidikan. Ke depan, jelas Dewi, jika kampus mengadakan kegiatan kegiatan seminar, kami berharap Pemuda Tani HKTI berkenan untuk ikut memberikan materi.
blank
Ketua Pemuda Tani HKTI Jateng, Heriwanto (kedua dari kanan) dan Dr Dewi Ratna Murhayati dari Fakultas Pertanian Unisri Surakarta (kedua dari kiri) menunjukkan naskah kerjasama yang ditandatanganinya.

Ada empat poin kerjasama tersebut: Pertama, Pemuda Tani HKTI Provinsi Jateng dan Fakultas Pertanian Unisri sepakat mengadakan kajian urban farming yang berkelanjutan pada masyarakat di Jateng. Upaya ini, sebagai bentuk untuk menjawab krisis ruang terbuka hijau dan menjaga ketahanan pangan.

Kedua, melakukan percepatan regenerasi petani milenial, dengan meningkatkan akselerasi kegiatan, baik yang berbasis keterampilan, riset, atau kewirausahaan. Ketiga, mengadakan kegiatan bersama dalam bidang penelitian (riset) dan kegiatan pengabdian masyarakat di bidang pertanian.

Keempat, berkerjasama mendirikan Pusat Studi Ketahanan Pangan Daerah, dengan konsentrasi mengkaji isu-isu strategis yang berkaitan dengan kebijakan dan dinamika pertanian, baik di tingkat daerah, nasional dan di level global.

Bambang Pur