SEMARANG (SUARABARU.ID)– Viralnya sebuah foto di media sosial yang menampilkan buku soal siswa yang menyebut nama Ganjar tidak pernah bersyukur dan tidak pernah shalat, rupanya memantik tanggapan dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Di sela-sela acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 di Gedung Gradhika Bakti Praja, Selasa (9/2/2021), Ganjar mengaku sudah mengetahui, dan dikirimi foto isi soal dari buku pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, terbitan PT Tiga Serangkai dari Surakarta itu.
”Saya sudah dikirimi foto yang nyebut nama Ganjar, biar nanti dicek untuk diklarifikasi dulu siapa yang nulis? Benar atau tidak? Motifnya apa? Ini agar tidak jadi keributan,” katanya.
BACA JUGA : Peringati HPN, Ganjar Sampaikan: ‘Wartawan Divaksin Minggu Depan’
Disinggung terkait hal itu dihubung-hubungkan dengan kiprah politiknya selama ini, Ganjar mengaku tidak tahu-menahu walaupun cukup kaget, ketika diberitahu sempat viral di media sosial.
”Itu mungkin kritikan buat saya, agar shalatnya harus kenceng. Kalau Idul Adha harus nyembelih sapi. Mungkin penulisnya sedang memberikan kritik ke seseorang yang bernama Ganjar, tapi mungkin Ganjarnya banyak,” katanya.
Sedangkan, Ketua Umum Seknas Jokowi Jawa Tengah, Bambang Mugiarto menyatakan, dengan adanya postingan nama Ganjar di soal buku agama yang viral di media sosial itu, dirinya mencium adanya aroma politik.
BACA JUGA : Gubernur Ganjar Minta Warga yang Tinggal di Tebing Agar Waspada
Bambang secara tegas meminta pihak penerbit, yaitu PT Tiga Serangkai, harus bertanggungjawab, karena ada potensi keresahan di dalam masyarakat, akibat beredarnya konten buku itu.
”Ini berbahaya. Saya mencium ada nuansa politik praktis dalam materi buku. Mengarah pada doktrin politik kepada peserta didik. Meskipun tidak secara eksplisit menyebut nama Ganjar Pranowo, tetapi soal seperti ini berpotensi menggiring tafsir kepada siswa, bahwa nama Ganjar identik dengan Gubernur Jawa Tengah,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, dari kejadian itu ada potensi keresahan di masyarakat, akibat beredarnya konten soal itu. Oleh sebab itu, untuk mencegahnya pihak kepolisian juga diharapkan berperan aktif dengan memanggil pihak penerbit, agar ada klarifikasi.
”Supaya jelas dan diketahui, apa maksud dari konten soal yang menyebut nama “Ganjar” itu. Ini masalah serius, karena soal-soal seperti ini membahayakan pikiran anak didik. Ini berarti sama dengan membahayakan nasib negara,” ujarnya.
BACA JUGA : Perjalanan KA Lintas Utara Kembali Normal
Bambang juga meminta, Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) untuk segera merespon kasus ini. Menurutnya, penerbit sebagai anggota, terikat untuk menangani keluhan dari konsumen, baik secara tertulis maupun lisan.
”Seharusnya penerbit Tiga Serangkai belajar dari kasus sebelumnya. Dia pernah juga diprotes keras oleh KPAI, karena buku berbau masturbasi. Jika terus melakukan kesalahan, jangan salahkan jika masyarakat bertindak. Setahu saya, ada kode etik yang mengikat bagi penerbit. Sebagai anggota Ikapi, penerbit harus menghargai dan peduli terhadap kepentingan lingkungan dan sosialnya,” tukas dia.
Sementara itu, informasi yang didapat dari Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar F Sutisna menyebutkan, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui dari mana permasalahan itu muncul pertama kali.
”Kalau sudah ada laporan dari pihak yang dirugikan, Polda pasti akan segera bergerak untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tandas Kombes Iskandar.
Heri Priyono/Ning-Riyan