blank
Wali Kota Sigit gowes memantau PPKM jilid 2, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid 2 di Kota Magelang dinilai sudah berjalan dengan baik. Namun, hasilnya belum sesuai dengan harapan, karena Kota Magelang masih berada di zona orange (risiko sedang penularan Covid-19 red).

Wali Kota Sigit Widyonindito mengemukakan itu ketika gowes memantau jalannya PPKM bersama Forkompimda dan jajaran pejabat Pemkot Magelang, kemarin. Kegiatan gowes itu diikuti Plt Kapolres Magelang Kota, AKBP R Fidelis Purna Timoranto.

‘’Hari ini saya, Pak Plt Kapolres dan jajaran pejabat kembali gowes guna memantau pelaksanaan PPKM jilid 2. Sebelumnya sudah dua kali kita pantau, yakni wilayah utara dan tengah. Kali ini kita pantau di wilayah selatan,’’ ujarnya.

Pada kegiatan itu Sigit membagikan sembako kepada yang terdampak Covid-19 dan memantau Bantuan Pangan nonTunai (BPNT) di E-Waroeng.

‘’Dari pantauan hasilnya sih baik, masyarakat sudah banyak yang patuh. Tapi memang belum sesuai harapan, karena kita masih di zona orange. Kita ingin menuju zona kuning dan hijau, kita lihat dalam seminggu ke depan bagaimana,’’ terangnya.

Selain itu, Sigit beserta Forpimda dan jajaran pejabat menyambangi sejumlah tempat. Di antaranya Kelurahan Jurangombo Selatan guna menyerahkan sembako bantuan dari Korpri.

Kemudian mampir di Pasar Sidomukti Kelurahan Magersari untuk pencanangan E-Retribusi.

Selanjutnya, berhenti di Kelurahan Magersari guna memantau BPNT berupa E-Waroeng dan titik terakhir di Pasar Rejowinangun. Di pasar terbesar ini Sigit menyerahkan bantuan face shield untuk pedagang dan pengunjung pasar.

Kepada masyarakat, Sigit meminta untuk melaksanakan ketentuan sampai PPKM berakhir pada 8 Februari 2021 mendatang. Adapun beberapa ketentuan yang dimaksud antara lain penutupan fasilitas umum, pembatasan operasional pusat kuliner dan pusat perbelanjaan sampai pengaturan jam kerja pegawai di lingkungan Pemkot Magelang maupun perusahaan swasta, dan ketentuan lainnya.

‘’Fasilitas bermain anak masih ditutup, dancing fountain juga tidak dinyalakan, dan pasar hingga pusat kuliner dibatasi. Kita prihatin, karena banyak yang harus dibatasi. Ini sesaat saja kok, hanya dua minggu,’’ ujarnya.

 

Penulis  : prokompim/kotamgl

Editor    : Doddy Ardjono