KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Kabar duka datang dari Kebumen. Doktor hukum yang juga berprofesi sebagai dosen, pengacara serta narasumber yang kritis dan cerdas, Dr Drs HM Khambali SH MH, wafat di usia yang ke-59, Senin (25/1) petang, di rumahnya Jl HM Sarbini, Wonoyoso, Kebumen.
Pemakaman dilakukan Selasa (26/1) sekitar Pukul 10.00. Banyaknya tamu yang hadir di rumah duka serta karangan bunga menunjukkan luasnya relasi Pak Khambali. Karangan bunga datang dari Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, Wakil Bupati Arif Sugiyanto, kalangan advokat hingga politisi.
Meninggalnya ahli hukum yang berpenampilan rambut plontos dan murah senyum itu pun mendapat simpati dan ucapan duka dari banyak pihak. Mulai dari kalangan pejabat Pemkab, akademisi, praktisi hukum hingga jajaran kepolisian Polres Kebumen.
“Kita kehilangan doktor hukum asli Kebumen yang cerdas. Semoga Allah menempatkan yang terbaik di sisi Nya,”ucap Dr H Imam Satibi MPdI, kademisi yang kini merangkap menjadi Rektor IAINU Kebumen dan UMNU Kebumen.
Kalangan pengacara muda hingga mahasiswa di Universitas Cokroaminoto Yogyakarta pun banyak yang menyampaikan kenangan dan ucapan duka melalui media sosial. Demikian pula di jejaring sosial tagar ucapan duka terus bermunculan sejak Senin petang hingga Selasa (26/1) siang, menyampaikan duka dan mendoakan almarhum.
Ya, Pak Khambali memang lelaki yang enak diajak berteman dan berkomunikasi karena suka guyon. Dikenal lurus dan sederhana. Di hari-hari sebelum meninggal pun masih aktif bermedia sosial dan sering menulis status serius namun tetap jenaka. Dengan tetap bernada kritis dan lucu. Padahal kesehariannya dikenal sebagai orang yang serius.
Kariernya terbilang unik. Pria yang lahir pada 11 Januari 1962 ini sebenarnya berasal dari komunitas pengusaha santri di Kebumen. Orang tuanya H Zaenal Mansur tergolong pengusaha batik khas Kebumen pada masanya. Tak heran saat tamat dari Fakultas Filsafat UGM, Khambali muda sempat terjun sebagai guru dan kepala sekolah di SMK Batik Sakti Dua (Basada) Kebumen di Jalan Kusuma.
Namun karier sebagai guru di Basada tak berlanjut karena ada sedikit konflik internal. Pak Khambali pilih mundur dari Yayasan Basada dan melanjutkan studi S1 dan S2 ilmu hukum. Sembari menjalani profesi baru sebagai pengacara, ia juga sebagai dosen ilmu hukum di Universitas Cokroaminoto, Yogyakarta.
Pak Khambali memang juga pria kutu buku, terbukti ia menyelesaikan program S3 ilmu hukum di Universitas Sultan Agung, Semarang. Karier sebagai pengacara pun semakin moncer dan sering memberikan pembelaan hukum di luar kota hingga luar pulau. Sedangkan profesi sebagai dosen juga ia lalui meski kerap nglaju dari Kebumen ke Yogyakarta.
Namun bagi masyarakat Kebumen, Khambali lebih dikenal sebagai penasihat hukum dan lebih tepatnya sebagai ahli hukum yang sering mengisi acara hukum di Ratih TV Kebumen. Kiprah yang terakhir di antaranya menjadi panelis debat visi misi calon bupati dan wakil bupati yang digelar KPU Kebumen di Ratih TV, Desember 2020.
Penulis sendiri merasa dekat dengan Pak Khambali sejak pria berkaca mata ini menjadi kepala SMK Basada. Bahkan pernah sama-sama menjadi Tim Seleksi (Timsel) KPU Kebumen pada Pemilu 1999.
Kala itu merupakan Timsel KPU pertama di era Reformasi, di mana penyelenggara pemilu bukan lagi ranah pemerintah, namun ranah KPU yang independen. Kami butuh orang hukum dan Pak Khambali dianggap tepat. Selamat Jalan Pak Khambali. Semoga mendapat tempat yang terbaik di sisi Nya. Amin.
Komper Wardopo, jurnalis Suarabaru.id dan pernah menjadi Timsel KPU Kebumen 1999.