blank

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Di era keterbukaan informasi saat ini, kita diperhadapkan dengan informasi yang muncul dengan berlimpah setiap detik.

Dikutip dari Hootsuite, data penggunaan internet dan media sosial tahun 2020 di Indonesia menunjukkan bahwa dari total populasi 272,1 juta penduduk, sebanyak 175,4 juta penduduk atau 64% menggunakan internet dan 160 juta penduduk atau 59% adalah pengguna media sosial secara aktif.

Sayangnya besarnya jumlah pengguna internet dan media sosial ini tidak disertai dengan pemahaman tentang literasi digital dan media. Akibatnya masyarakat mudah termakan hoaks, menjadi korban penipuan, hingga kebocoran data pribadi.

Dengan latar belakang itulah MAARIF Institute, MAFINDO, dan Love Frankie yang bekerja sama dengan ASPIKOM (Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi) dan didukung oleh Google.org menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer (ToT) Program Tular Nalar secara daring, Senin (25/1/2021).

Program yang bertema Literasi Media Bagi Dosen untuk Penyemaian Perdamaian dan Pemikiran Kritis ini merupakan upaya memfasilitasi proses mengajar keahlian literasi media bagi pengajar di perguruan tinggi, yang meliputi keterampilan berpikir kritis serta literasi digital dan media untuk menangkal informasi hoaks, disinformasi dan misinsformasi yang berkembang.

Boni Soehakso Notohatmodjo yang merupakan dosen Politeknik Sawunggalih Aji Kutoarjo sekaligus Ketua Komite Organisasi MAFINDO menjadi fasilitator bagi para peserta dosen yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana.

Melalui Program Tular Nalar ini, diharapkan para pengajar dapat mengembangkan kurikulum yang terdiri dari delapan tema kompetensi, yaitu mengakses dan mengelola informasi, mendesain, memroses dan berbagi pesan, membangun ketangguhan diri, perlindungan data, dan kolaborasi.

“Diharapkan kita dapat menularkan semangat Bukan Sekedar Paham sehingga terwujud masyarakat yang Tahu, Tanggap dan Tangguh,” tegas Boni.

**