SEMARANG (SUARABARU.ID)– PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendukung penggunaan Gajah Mada Electric Nose Covid-19 atau GeNose C19, di layanan KAI untuk mendukung screening covid-19 pada transportasi kereta api.
PT KAI sendiri menyambut baik inovasi yang dihadirkan anak bangsa karya penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dalam rangka menghadirkan layanan deteksi covid-19 yang cepat, murah, dan akurat.
”GeNose C19 adalah alat pendeteksi virus corona yang dikembangkan para peneliti UGM, dan sudah mendapatkan Izin Edar dari Kementerian Kesehatan,” kata Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro, Senin (25/1/2021).
BACA JUGA : Jateng Targetkan Vaksinasi Nakes Selesai Pertengahan Februari
Ada pun pengambilan sampel dari GeNose C19 berupa hembusan nafas, dan hasil tes dapat langsung diketahui hanya dalam waktu tiga menit. Tarifnya pun diperkirakan berkisar Rp 20 ribu untuk satu kali tes dengan akurasi diatas 90%.
PT KAI berencana akan membeli GeNose C19, yang nantinya akan digunakan di berbagai stasiun kereta api. Saat ini KAI masih menunggu regulasi lebih lanjut dari pemerintah, terkait penggunaan GeNose C19 ini, pada moda transportasi umum.
”Penggunaan produk dalam negeri ini juga merupakan dukungan KAI pada kampanye Bangga Buatan Indonesia, yang sedang digalakkan pemerintah pada masa pandemi covid-19,” ujar Kris menjelaskan.
Pihaknya juga mendukung penuh semua langkah dan kebijakan pemerintah, untuk mencegah penyebaran covid-19 di masyarakat. Penggunaan GeNose C19 pada transportasi kereta api merupakan kebanggaan tersendiri bagi KAI, karena dapat menjadi salah satu yang pertama yang menerapkan inovasi itu.
Heri Priyono-Riyan