blank
Alokasi vaksin untuk Kabupaten Kudus. foto:Ist/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID)  – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi Kudus mendapatkan vaksin Covid-19 dari Pemerintah Kabupaten Kudus untuk tenaga kesehatan di RSUD. Sebagian dari alokasi vaksin sejumlah 250 vaksin tersebut sudah diterima pada Sabtu (23/1).

Dengan diterimanya alokasi vaksin tersebut, RSUD dr Loekmono Hadi berencana melaksanakan vaksinasi tahap awal pada Senin (25/1) mendatang. Dalam pencanangan vaksinasi Covid-19, Plt Bupati Kudus HM. Hartopo menjadi orang pertama di Kabupaten Kudus yang akan disuntik vaksin.

“Besok Senin ada 250 vial vaksin dari DKK. Rencana nanti Pak Plt Bupati menjadi orang pertama yang divaksin. Kemudian dilanjutkan forkopimda. Lalu diikuti nakes RSUD,” kata Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus dr. Abdul Aziz Achyar, Minggu (24/1).

Terkait teknis vaksinasi, akan dilaksanakan dengan mengikuti prosedur dan program yang diterapkan oleh pemerintah. Begitu juga persiapan dan tata laksananya.  Sementara sistematis penyuntikan sendiri harus berdasarkan ketentuan atau registrasi terlebih dahulu.

“Untuk selanjutnya, vaksinasi perharinya kami target 200 orang,” imbuhnya.

Proses pelaksanaan vaksinasi ini sekitar 45 menit, dari awal pelaksanaan sampai akhir observasi. Adapun beberapa tahap yang dilalui yaitu pendaftaran, validasi data, screening, pelaksanaan imunisasi, dan observasi.  Jika ada gejala selama proses observasi maka akan dilakukan tata laksana di ruang KIPI oleh dokter spesialis terkait.

“Demi menjamin keamanan vaksin, kami sudah sediakan tempat khusus sesuai SOP dan kondisinya Alhamdulilah steril,” katanya.

11.280 Vaksin

Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, dr Andini Aridewi mengatakan saat ini Kabupaten Kudus mendapatkan alokasi sebanyak 11.280 vaksin. Vaksin tersebut sudah sampai di Kudus pada Sabtu (23/1) lalu.

“Alokasi vaksin untuk Kabupaten Kudus saat ini sudah siap dan pencanangannya akan dimulai Senin (25/1) besok,”kata Andini.

Menurut Andini, semua vaksin tersebut akan diperuntukkan bagi tenaga kesehatan terlebih dahulu. Tercatat ada 5.618 tenaga kesehatan yang akan mendapatkan suntikan vaksin tersebut.

“Tiap tenaga kesehatan akan mendapatkan dua kali suntikan secara bertahap dengan selang waktu sampai 2 minggu sebagai booster,”ujarnya.

Andini berharap, untuk vaksinasi tahap pertama bisa terselesaikan hingga 28 Januari 2020 mendatang.

Tm-Ab