blank
 Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang, Dwi Susetyo. Foto: Ist

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kasi Surveilans dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Dwi Susetyo mengatakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan emergency use authorization (rekomendasi) vaksin Sinovac layak untuk diberikan kepada masyarakat guna memberikan kekebalan terhadap virus Covid-19.

“Oleh BPOM sudah diberikan emergency use authorization, artinya oleh lembaga resmi dinyatakan vaksin Sinovac layak untuk disuntikan kepada masyarakat supaya mendapat kekebalan terhadap Covid-19,” terang Dwi Susetyo saat press conference penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang di Ruang Command Center Setda Kabupaten Magelang, Jumat (22/1/2021).

Kendati demikian, lanjut Dwi Susetyo, lama aktivasi vaksin Sinovac tersebut sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut. Karena dalam tahap masih disuntikan kepada masyarakat.

“Sangat bervariasi informasi yang kami peroleh. Ada yang tiga bulan, ada yang 12 bulan, dan ada yang 18 bulan. Info sesungguhnya akan kami dapatkan setelah BPOM dan lembaga kesehatan lainnya melakukan evaluasi sampai seberapa lama tingkat antibodi Sars Cov 2 berada di dalam tubuh. Kami berharap bisa panjang, sehingga bisa memberikan proteksi dalam jangka lama,” katanya.

Lebih rinci, Dwi  menjelaskan bahwa Sinovac adalah vaksin menggunakan platform inactivated.  Artinya secara fisik masih utuh tetapi secara genetika RNA-nya sudah dihilangkan atau dirusak (tidak bisa berkembang di dalam tubuh).

Sementara fungsi dari vaksin Sinovac tersebut adalah untuk melatih antibodi agar bisa menghadapi virus Sars Cov. Tubuh akan bereaksi memperbanyak antibodinya untuk melawan virus tersebut. “Nantinya antibodi kita akan mampu menangkal kemungkinan terinfeksi oleh Sars Cov 2,” katanya.

Sedangkan kriteria orang yang tidak bisa menerima vaksin Sinovac antara lain orang yang sudah pernah terpapar Covid-19, ibu hamil, ibu menyusui, orang dengan hipertensi lebih dari 140/90, penderita diabetes melitus di atas 55 milimol, penderita HIV, dan kondisi tubuh sedang tidak baik (batuk dan pilek).

Eko Priyono-wied