BLORA (SUARABARU.ID) – PT Gendhis Multi Manis (PT GMM), pemilik Pabrik Gula (PG) Blora, Jawa Tengah, kembali meraih penghargaan dari program Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kepesertaan 100 persen karyawannya.
Sedangkan pada Desember 2020, PT GMM juga dapat pengharaan sebagai Juara I dalam kepesertaan BPJS Ketenaga-kerjaan Award Tingkat KCP Blora 2020, sebagai perusahaan tertib administrasi dalam kepesertaan.
“Tentu kami bersyukur dengan pencapaian ini. PT GMM berkomitmen memberikan perlindungan seluruh karyawan beserta keluarganya melalui BPJS Kesehatan,” kata General Manager (GM) SDM PT GMM, Aditya Ridwan, Jumat (22/1/2021).
Dijelaskan Aditya, berdasar pemeriksaan dari kepatuhan kepesertaan BPJS Kesehatan Badan Usaha di Kabupaten Blora yang digelar di aula kantor Disnaker setempat, PT GMM dan PT Unggul Jaya terpilih sebagai Role Model BPJS Kesehatan.
Dari hasil pemeriksaan dan penilaian BPJS Kesehatan tersebut, PT GMM telah mengikut-sertakan 100 persen karyawan dan anggota keluarganya dalam program perlindungan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Kepedulian PT GMM untuk kesehatan kayawan dan keluarganya, dibuktikan dengan pemberian sertifikat penghargaan dari BPJS Kesehatan tersebut,” tambah GM SDM PT GMM.
Dilindungi JKN-KIS.
Adapun penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati, Tarmuji, di hall Kurma Resto, Kota Blora, dihadiri pimpinan institusi terkait, GM PT GMM dan pimpinan PT Unggul Jaya.
Aditya menambahkan, PT Gendhis Multi Manis akan tetap semangat dan optimis mendukung program pemerintah JKN-KIS BPJS Kesehatan, antara lain dengan menjadikan 100 persen karyawan sebagai peserta yang dilindungi JKN-KIS.
Selain BPJS Kesehatan, lanjut Aditya Ridwan, PT GMM adalah perusahaan dengan tertib administrasi kepesertaan BPJS Ketenaga-kerjaan terbaik di Blora, karena kepesertaan BPJS menjadi prioritas utama manajemen.
“Ke depan, manajemen PT GMM akan terus meningkatkan perlindungan pada seluruh pekerja atau karyawan,” tandas Aditya.
PT GMM yang berlokasi di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, tengah menggalang kerja sama dengan bebragai pihak, terutama petani tebu lokal.
Kerja sama tersebut untuk memenuhi kebutuhan target giling 498.050 ton tebu dalam satu musim giling, sehingga PT GMM Bulog butuh lahan tanaman tebu seluas 6.500 hingga 7.000 hektar.
Sementara ini lahan pertanian tebu yang ada di wilayah Blora baru seluas 3.600 hektar, maka PT GMM butuh lahan lagi sekitar 3.000 hektar. Untuk keperluan itu saat musim giling masih harus menerima tebu dari luar Blora.
PG Blora milik PT GMM dibawah Bulog itu, memiliki kemampuan giling 6.000 Tcd (6.000 ton) tebu perharinya.
PG berkonsep sugar green industry ini, juga mampu menghasilkan tenaga listrik besar untuk keperluan operasional pabrik.
Wahono-wied