SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Ki Manteb Soedharsono menyebut, calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo itu identik dengan tokoh wayang Werkudara.
“Bagai Werkudara, Komjen Listyo Sigit adalah sosok bijaksana dan kuat baik secara fisik dan spiritual. Dengan begitu, di tengah konstelasi yang dinamis saat ini, sosok seperti Werkudara sangat dibutuhkan masyarakat,” katanya.
Menurut dalang asal Karangpandan ini, pengalaman Komjen Sigit Listyo di kepolisian sudah tidak diragukan lagi dan memiliki kemampuan untuk jabatan tersebut.
“Meski saya ini awam hanya seorang seniman, namun sedikit tahu tentang siapa sosok Komjen Sigit Listyo, yang menurut kami beliau sangat pantas menjadi Kapolri, di tengah kondisi seperti ini,” ungkap Manteb Sudarsono.
Untuk itu, lanjut Manteb, langkah Jokowi tepat menunjuk Komjen Listyo Sigit sebagai calon Kapolri. Ki Manteb mengidentikkan Komjen Listyo Sigit sebagai
“Harapan kami, jika kelak Komjen Listyo Sigit sudah menjadi Kapolri adalah menciptakan dan menjaga ketenangan, kenyamanan ketentraman bangsa. Bahkan diharapkan Kapolri baru bisa meredam percekcokan yang hampir selalu terjadi seperti sebelumnya,” tandasnya.
Untuk itulah Manteb berharap, pada DPPRI bisa menyetujui usulan calon Kapolri tunggal tersebut. “Saya meyakini, Insya Alloh semua pihak yang berkepentingan dalam hal seleksi calon Kapolri bisa berpikir jernih untuk mendukung Komjen Listyo Sigit menjadi Kapolri,” ujarnya.
Bukan Ketua MUI
Sementara itu, ulama yang juga pengusaha kuliner asal Solo, Habib Hasan Mulachea menanggapi isu tentang agama yang dipeluk calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo, menyebut, dia itu mau jadi Kapolri, bukan Ketua MUI.
“Berkembang isu bahwa beliau nonmuslim. Lha beliau ini bukan mau jadi Ketua MUI, Bukan! tapi jadi Kapolri jadi tidak masalah,” lanjutnya.
Jabatan Kapolri sendiri, dianggapnya tidak berbeda dengan jabatan lain yang sama-sama memberi pelayanan pada masyarakat, Jadi tak masalah apabila jabatan tersebut di jabat oleh seseorang beragama nonmuslim.
Habib Hasan memberi contoh bahwa tak sedikit pula gubernur, wali kota, dan bupati yang nonmuslim seperti Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.
“Buktinya sampai saat ini tidak ada pemberontakan di Solo, beliau membangun masjid, menjadikan Solo Kota Sholawat, kan ini luar biasa, padahal nonmuslim,” ujarnya.
Habib Hasan mengajak masyarakat, untuk tak melihat agama seseorang tapi pengabdiannya pada masyarakat. “Bukan masalah agama. Itu Hak Komjen Listyo Sigit untuk jadi Kapolri, kecuali mau jabat jadi Ketua MUI ya harus orang Islam,” tuturnya.
Habib yang dijuluki “Sinterklas Berpeci Putih” itu mengatakan, bahwa diusungnya Komjen Listyo Sigit sebagai calon Kapolri tak lepas dari prestasi dan pengabdiannya pada institusi Polri.
“Terutama pada saat menjabat sebagai Kabareskrim Polri, banyak kasus telah diungkap Komjen Listyo Sigit beserta tim. Sangat pantas kalau Komjen Listyo Sigit jadi calon tunggal Kapolri,” katanya.
Habib Hasan melanjutkan, bahwa kedekatannya dengan Komjen Listyo terjalin sejak jabatan beliau masih sebagai Kapolresta Surakarta, pihaknya juga mengaku siap mendampingi Komjen Listyo Sigit saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai calon Kapolri.
Habib Hasan berharap, Komjen Listyo Sigit dapat menindaklanjuti apa yang sudah dilakukan oleh Kapolri Idham Azis saat ini. “Mudah-mudahan NKRI di bawah pimpinan Komjen Listyo Sigit semakin utuh,” tutupnya.
Absa-wied