WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Komisi C DPRD Wonosobo meminta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) untuk memastikan pemasangan rambu petunjuk jalan bagi pengguna yang melintas kawasan selatan Wonosobo.
Hal tersebut menyusul amblesnya jalur penghubung Wonosobo-Kebumen. Jalan utama yang ambles dan longsor kini sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Dari pantuan yang dilakukan, proses perbaikan jalan ambles di depan Koramil 12/ Wadaslintang, langsung ditangani oleh Bina Marga Provinsi Jateng. Sedang pengalihan jalur, saya minta dipasang rambu secara lengkap,” ungkap Ketua Komisi C DPRD Wonosobo, Wahyu Lembu Suro Nugroho.
Sehari setelah kejadian jalan ambles di jalur utama Wadaslintang Wonosobo- Prembun Kebumen, Rabu (13/1), komisi C DPRD Wonosobo bidang infrastruktur terjun melakukan monitoring di lapangan.
Anggota Komisi C yang turun langsung yakni, Wahyu Lembu Suro, Wisnu Ibet Pradana, Nawawi, M Nur Mahin, Udik Ridawan, Sutopo dan Rizki Januar Pribadi.
Menurutnya, kondisi jalan yang ambles jangan sampai berdampak pada terganggunya sektor ekonomi dan kegiatan sosial warga. Sehingga dibutuhkan kecepatan pemulihan jalan tersebut. Pola koordinasi lintas sektoral perlu diperkuat.
Rambu Jalan
“Perbaikan jalan yang ambles memang menjadi kewenangan Provinsi Jateng. Namun Pemkab Wonosobo memiliki kewenangan secara kewilayahan. Maka harus ada sinergi dari berbagai pihak,” ucapnya.
Berkaitan dengan pemasangan rambu lalu lintas, Komisi C meminta Disperkimhub untuk memperbanyak papan informasi terkait kondisi jalan dan juga jalan alternatif. Sebab untuk jalan alternatif Cangkring-Sikapat-Medono hanya bisa dilalui mobil kecil.
“Kondisi jalan alternatif harus dipantau. Apakah kondisinya bagus dan memenuhi syarat atau tidak? Perlu diperhatikan angkutan barang. Seperti sembako dan kebutuhan pokok lainnya,” ujar Wahyu.
Sementara itu, Kasi Dalops Disperkimhub, Waluyo, menjelaskan pihaknya telah memasang sejumlah rambu di titik pintu masuk jalan alternatif dan jalur utama menuju Kecamatan Wadaslintang.
“Sudah dipasang semua rambu dan penempatan personil. Seperti di Kaliwiro sudah ada papan informasi. Selain itu juga sudah koordinasi dengan Dishub Kebumen untuk memasang rambu di jalur menuju Wonosobo via Wadaslintang,” ungkapnya.
Menurutnya, jalur alternatif Doplak-Cangkring hanya bisa dilalui mobil pribadi dan sepeda motor. Sedang kendaraan besar, seperti truk dan bus tidak bisa melintas jalan tersebut, jalan terlalu kecil dan berbahaya.
“Penggunaan jalur alternatif sudah dijelaskan kepada pengguna, hanya untuk mobil kecil atau mobil pribadi. Sedang angkutan micro sudah disiapkan terminal darurat untuk naik turun penumpang,” katanya.
Muharno Zarka